logo loading

Green Lifestyle

Pandemi di Masa Depan Bisa Dicegah dengan Melindungi Alam

25 ilmuwan berkolaborasi membuat rencana komprehensif mencegah pandemi di masa depan.

 Kamis, 28 Maret 2024

Ilustrasi. 25 ilmuwan berkolaborasi membuat rencana komprehensif mencegah pandemi di masa depan. (PEXELS/Polina Tankilevitch).


Denpasar. Sebanyak 25 ilmuwan dari seluruh dunia berkolaborasi menghasilkan rencana komprehensif yang bertujuan mencegah pandemi, seperti Covid-19, di masa depan. Caranya, melalui konservasi habitat alami dan peningkatan keanekaragaman hayati.

Inisiatif ini bertujuan memastikan hewan memiliki akses terhadap makanan, lingkungan yang aman, dan ruang yang cukup untuk mengurangi interaksi dan penularan patogen ke manusia.

Pandemi sering kali bermula dari pertemuan antara manusia dan hewan pembawa penyakit, seperti kelelawar, yang dapat menularkan patogen baru secara langsung maupun tidak langsung ke manusia.

Virus-virus yang menyebabkan wabah penyakit, seperti SARS-Cov-2, SARS-Cov-1, Nipah, Hendra, dan Ebola, seluruhnya berasal dari kelelawar, sehingga menyoroti bahaya penyebaran virus tersebut.

“Dunia berfokus pada bagaimana dapat mendeteksi dan membendung patogen baru setelah beredar di manusia dibandingkan bagaimana kita dapat mencegah patogen tersebut memasuki populasi manusia,” terang Profesor Kesehatan Masyarakat dan Ekosistem di Cornell University Raina Plowright, dilansir earth.com, Rabu (27/3).

Berdasarkan temuan dari dua penelitian yang dilakukan pada 2022 lalu, yang menyelidiki penularan virus Hendra dari kelelawar ke kuda dan manusia, strategi pencegahannya menekankan pentingnya menjaga habitat alami satwa liar.

Studi juga mengungkap hilangnya habitat dan berkurangnya sumber makanan di musim dingin menyebabkan kelelawar bermigrasi ke daerah pertanian dan perkotaan, di mana kondisi stress mengakibatkan mereka mengeluarkan lebih banyak virus.

Sebaliknya, ketika kelelawar memiliki akses terhadap sumber makanan alami yang cukup, pola migrasi mereka menjadi normal, sehingga mengurangi penyebaran virus secara signifikan.

Adapun, peta jalan yang diusulkan para ilmuwan mengurai serangkaian intervensi ekologi dan rekomendasi kebijakan yang bertujuan untuk mengganggu jalur penularan patogen dari hewan ke manusia. Salah satunya, memastikan ketersediaan makanan.

Selanjutnya, melindungi habitat alami tempat hewan bertengger atau berkumpul dalam jumlah besar dan membangun zona penyangga antara populasi manusia dan satwa liar untuk meminimalkan kontak.

Para ilmuwan juga menyoroti perlu ada badan internasional yang berdedikasi untuk mengawasi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi. Misalnya, dengan membentuk lembaga yang mampu mengevaluasi data mengenai integritas ekologi, keutuhan lanskap, dan keanekaragaman hayati sebagai faktor kunci.

Pendekatan ini sekaligus menandai perubahan signifikan menuju langkah-langkah proaktif yang dirancang untuk menjaga kesehatan masyarakat dengan melestarikan lingkungan alam.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler