Denpasar. Orang-orang kaya dunia, pemimpin bisnis, dan politikus, menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF), agenda tahunan tempat elit membahas isu-isu mendesak. Tahun ini, diperkirakan lebih dari 60 kepala negara, termasuk Presiden Israel Isaac Herzog dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan hadir.

Beberapa isu akan dibahas dalam pertemuan itu. Yang paling menarik, tentu saja mengenai pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar sejumlah negara pada 2024, termasuk pemilihan pendahuluan Partai Republik di Amerika Serikat. Juga pemilu penting di Taiwan, India, dan Meksiko.

Hal kedua yang tak kalah menarik adalah isu mengenai bencana iklim. Perubahan iklim jadi topik hangat para pemimpin di seluruh dunia. Apalagi, baru-baru ini, para ilmuwan di seluruh dunia melaporkan suhu bumi rata-rata tahun lalu mencapai rekor tertingginya.

Laporan Risiko Global WEF yang terbit pekan lalu menyebutkan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu risiko terbesar yang dihadapi negara-negara di dunia.

Laporan itu juga mengatakan bahwa kerja sama di antara para pemimpin global mengenai masalah ini, termasuk pembangunan ramah lingkungan, masih langka.

Mengutip CNN, Rabu (17/1), WEF mengungkapkan peningkatan kejadian cuaca ekstrem, termasuk peningkatan suhu bumi, dan merajalelanya banjir, serta kebakaran hutan dan lahan, dapat mengakibatkan bencana global setidaknya dalam 10 tahun ke depan.