Denpasar. New York, Amerika Serikat, bakal membangun ‘hutan mini’ seluas 250 meter persegi di tengah kota, tepatnya di ujung selatan Pulau Roosevelt Manhattan. Hutan kecil ini akan rampung pada April 2024 dan berisi lebih dari 1.000 tanaman asli.

Hutan ini akan menjadi ‘hutan saku’ pertama di kota ini. Para pendukung mengatakan hutan tersebut akan membawa keindahan peningkatan keanekaragaman hayati dan manfaat nyata bagi penduduk yang menghadapi cuaca yang semakin ekstrem.

Mengutip the Guardian, Senin (18/3), konsep penanaman pohon dan semak rimbun dan cepat tumbuh populer di Asia, Eropa, Afrika, Amerika Selatan, dan Timur Tengah. Adapun, konsep ini diperkenalkan oleh Ahli Botani Jepang Akira Miyawaki pada 1970-an.

Hutan mini pun sudah tersebar di beberapa bagian di Amerika Serikat. Misalnya, Los Angeles, Berkeley (California), Portland (Oregon), dan Cambridge (Massachusetts). 

“Saat ini, kota-kota kami adalah beton di atas beton. Ketika banjir datang atau hujan turun sangat deras, tidak ada lagi permukaan yang permeabel (dapat menyerap air),” tutur Elise Van Middelem, Pendiri SUGi.

SUGi adalah sebuah organisasi nirlaba yang akan menanam spesies, seperti ek putih (white oak), stroberi Virginia, pakis New York, dan pinus putih timur di Pulau Roosevelt. “Jadi salah satu manfaat hutan mini adalah berfungsi sebagai spons,” pungkasnya.

Sekadar informasi, terdapat beragam manfaat dalam menanam hutan bergaya Miyawaki, termasuk efek mendinginkan, menyediakan keteduhan, penyerapan air, dan karbon. 

Selain itu, restorasi ekosistem dapat berfungsi sebagai habitat bagi satwa liar, seperti burung dan serangga.