logo loading

Green News

Musim Panas 2023 Tercatat Terpanas dalam 2.000 Tahun Terakhir

Suhu hampir mencapai 4 derajat Celcius pada musim panas tahun lalu.

 Sabtu, 18 Mei 2024

Musim panas 2023 menjadi tahun terpanas dalam 2.000 tahun terakhir. Suhu mencapai hampir 4 derajat Celcius. (PEXELS/Nitin Dhumal).


Denpasar. Studi mengungkap musim panas 2023 menjadi yang terpanas dalam 2.000 tahun terakhir di belahan bumi utara. Suhu hampir empat derajat Celsius, lebih hangat daripada musim panas tahun-tahun sebelumnya. 

Temuan ini menunjukkan perbedaan yang mencolok dalam ekstrem suhu selama ribuan tahun. Walaupun 2023 diakui sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat, catatan instrumen yang diandalkan baru dimulai sekitar tahun 1850 dan kerap kali terbatas pada wilayah tertentu.

Tim ilmuwan dari Universitas Cambridge dan Universitas Johannes Gutenberg Mainz kini memperluas pandangan dengan menggabungkan data dari cincin pohon, yang mencatat perubahan iklim setiap tahun dan mencakup dua milenium.

Meskipun ada fluktuasi iklim alami selama berabad-abad, musim panas tahun 2023 mencatat rekor terbaru. Rekor ini menjadi yang terpanas sejak puncak Kekaisaran Romawi, melebihi variabilitas iklim alami sebesar setengah derajat Celsius.

“Ketika kamu melihat sejarah panjang, kamu dapat melihat betapa dramatisnya pemanasan global baru-baru ini,” tutur kata Ulf Büntgen, Ahli Dendroekologi dan Paleoklimatologi di Cambridge, seperti dilansir earth.com, Kamis (16/5).

“Tahun 2023 adalah tahun yang sangat panas, dan tren ini akan terus berlanjut, kecuali kita mengurangi emisi gas rumah kaca secara drastis,” lanjutnya.

Lebih lanjut, temuan ini juga menunjukkan bahwa ambang batas yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. 

Perjanjian ini bertujuan untuk menjaga pemanasan global di bawah 1,5C di atas tingkat pra-industri. Namun sayangnya, belahan bumi utara telah melampaui batas ini.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler