Denpasar. Penelitian Nature Sustainability mengungkap bahwa kualitas udara dapat menurunkan tingkat bunuh diri. Pasalnya, polusi menjadi faktor kunci yang bisa memengaruhi kesehatan mental.

Mengutip futurity.org, Rabu (13/3), sebagai contoh, China dalam mengurangi polusi udara sukses mencegah 46 ribu kematian akibat bunuh diri hanya dalam lima tahun.

Tim peneliti menggunakan kondisi cuaca untuk memisahkan faktor-faktor pembaur yang memengaruhi polusi dan tingkat bunuh diri. Selama ini, masalah seperti polusi udara sering dianggap sebagai masalah kesehatan fisik yang mengakibatkan berbagai penyakit akut dan kronis, seperti asma, kardiovaskular, dan kanker paru-paru. 

Namun, Tamma Carleton, Asisten Profesor di Bren School of Environmental Science & Management di Universitas California Santa Barbara, menyadari faktor lingkungan juga dapat berdampak pada kesehatan mental. 

Sekadar informasi, Carleton adalah salah satu penulis utama penelitian tersebut. Sebelumnya, Carleton telah mempelajari pengaruh suhu terhadap tingkat bunuh diri di India. Ia menemukan panas berlebihan meningkatkan angka bunuh diri. 

Karenanya, dia penasaran saat melihat tingkat bunuh diri di China menurun jauh lebih cepat daripada penurunan lainnya di seluruh dunia.

“Salah satu tantangan besar dalam penelitian sebelumnya terkait masalah ini adalah polusi udara memiliki keterkaitan dengan banyak hal,” pungkas Carleton.

DISCLAIMER: Apabila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan bunuh diri, segera cari bantuan. Konsultasikan persoalan Anda kepada psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental. Bunuh diri bukan solusi dan redaksi tidak menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan tersebut.