Jakarta. Indonesia dan Venezuela sepakati kerja sama di bidang minyak dan gas bumi (gas">migas). Kesepakatan ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Perminyakan Pedo Rafael Tellechea.

“Indonesia ingin meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi dengan Venezuela, yang juga dapat meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan,” ungkap Arifin di Caracas, Venezuela, dilansir dari situs resmi esdm.go.id, Sabtu 927/1).

Menurut dia, energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. “Oleh karena itu, kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang gas">migas,” lanjutnya.

MoU antara Indonesia-Venezuela mencakup kerja sama bisnis hulu gas">migas, penerapan peningkatan perolehan minyak tahap lanjut, pengembangan dan penerapan teknologi, praktik terbaik untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor energi, penyimpanan dan penangkapan karbon, dan penguran gas suar bakar.

“Serta bidang-bidang usaha yang disepakati oleh BUMN dan/atau swasta dari para pihak tanpa merugikan atau menyesuaikan dengan kontrak atau perjanjian yang ada,” terang Arifin.

Diharapkan, PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN sektor energi, melalui Pertamina International EP (PIEP), dapat menjajaki peluang dalam mengakuisisi blok-blok gas">migas baru Venezuela. Hal itu juga demi menguatkan eksistensi PIEP yang telah berinvestasi di Venezuela melalui Maurel et Prom (M&P).

Menteri Perminyakan Pedo Rafael Tellechea yang juga menjabat sebagai Presiden Petroleos de Venezuela (PDVSA) menegaskan bahwa perjanjian strategis ini bakal meningkatkan prospek negara Amerika Selatan di pasar Asia.

Dubes RI untuk Venezuela Imam Edy Mulyono menekankan bahwa Venezuela adalah mitra penting bagi Indonesia. Ia menilai ini jadi saat yang tepat bagi Indonesia dan Venezuela untuk perkuat relasi di bidang energi. Sebab, Venezuela memiliki potensi sumber daya energi gas">migas yang cukup tinggi.