Green News
Indonesia-Kamboja Jajaki Kerja Sama Ekonomi Hijau
Selasa, 30 Januari 2024
Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto dan Menteri Lingkungan Hidup Kamboja Ean Sophalleth berdiskusi menggali potensi kerja sama di bidang ekonomi hijau, Kamis (25/1). (Tangkapan layar kemlu.go.id).
Jakarta. Duta Besar RI untuk Kamboja Santo Darmosumarto bertemu Menteri Lingkungan Hidup Kamboja Eang Sophalleth pada Kamis (25/1) lalu. Keduanya berdiskusi mengenai potensi kerja sama kedua negara di bidang ekonomi hijau.
Menurut Santo, hubungan ekonomi yang erat tidak hanya tercermin dalam investasi, perdagangan, atau kerja sama infrastruktur. Tetapi juga melalui pengembangan kemitraan menuju cara hidup yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Karenanya, Santo dan Eang bertukar pandangan tentang pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, perubahan iklim, ekonomi sirkular, perdagangan karbon dan pengembangan energi bersih atau energi hijau.
Keduanya pun sepakat perlu ada kerja sama antara Indonesia dan Kamboja dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Pertemuan itu juga menyoroti pentingnya peran generasi milenial dan Z (gen Z) dalam mendorong perubahan sikap masyarakat menuju cara hidup ramah lingkungan.
“Ada potensi pertukaran dalam program berbasis masyarakat untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah. Misalnya, mengubah sampah jadi barang berharga, seperti kerajinan tangan dan pakaian jadi,” terang Santo dikutip dari siaran pers.
Tidak cuma itu, Santo juga mengungkap meningkatnya minat di kalangan perusahaan rintisan (start up) Indonesia untuk menjajaki potensi kerja sama perdagangan karbon.
Kemudian, mengembangkan kerja sama di bidang energi baru dan terbarukan. Meski, energi terbarukan mencakup lebih dari separuh pasokan energi Kamboja, Santo yakin masih ada ruang untuk kerja sama di bidang ini. Contohnya, proyek pembangkit listrik tenaga mikro hidro berbasis masyarakat.
Wartawan : Akshara Abraham
Komentar