Green News
Hujan Terus Nih! BMKG Ramal El Nino Berganti La Nino pada Juli-Agustus 2024
BMKG memperkirakan fenomena El Nino menuju netral pada Mei-Juli 2024. El Nino berpotensi beralih menjadi La Nina setelah kuartal ketiga atau Juli-Agustus 2024.
Selasa, 19 Maret 2024
Ilustrasi. BMKG menyebut, fenomena El Nino moderat saat ini masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. (Pexels/Josh Sorenson)
Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena El Nino menuju netral pada Mei-Juli 2024. El Nino berpotensi beralih menjadi La Nina setelah kuartal ketiga atau Juli-Agustus 2024.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, El Nino moderat saat ini masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59. Hal ini diperoleh berdasarkan pemantauan anomali iklim global di Samudera Pasifik. hingga awal Maret 2024.
Sementara di Samudera Hindia, menurut dia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD Netral.
“Fenomena El Nino diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli 2024 dan setelah Juli-Agustus-September 2024 berpotensi beralih menjadi La Nina-Lemah,” ujar Dwikorita dalam siaran pers, akhir pekan lalu.
Menurut dia, kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024. Adapun kondisi suhu muka laut di Indonesia, diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0.5 - +2.0 derajat celcius lebih hangat daripada kondisi normalnya
El Nino adalah istilah untuk menunjukkan kondisi anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik ekuator bagian timur dan tengah yang lebih panas dari normalnya. Sementara anomali suhu permukaan laut di wilayah Pasifik bagian barat dan perairan Indonesia yang biasanya hangat (warm pool), menjadi lebih dingin dari normalnya.
Baca juga:
Duh Buaya, Riwayatmu Nanti!
Pada saat terjadi El Nino, daerah pertumbuhan awan bergeser dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik bagian tengah sehingga menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Sementara itu, La Nina adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hembusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat dari biasanya. Dengan menguatnya angin pasat yang mendorong massa air laut ke arah barat, maka di Pasifik timur suhu muka laut menjadi lebih dingin.
Bagi Indonesia, fenomena La Nina meningkatkan risiko banjir yang lebih tinggi, suhu udara yang lebih rendah di siang hari, dan lebih banyak badai tropis.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar