Denpasar. Studi baru menyebut perubahan iklim akan membuat kamu semakin miskin hanya dalam 26 tahun ke depan. Pasalnya, pendapatan global akan menurun sekitar 19%. 

Dampak finansial yang mendalam ini tidak hanya akan mempengaruhi pemerintah dan korporasi. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), suhu dunia menuju kenaikan hampir 3 derajat pemanasan global dalam abad berikutnya.

Bahkan, dengan kebijakan dan tujuan iklim saat ini, para peneliti mengatakan individu bisa menanggung beban ekonomi tersebut.

Para peneliti dalam studi yang dipublikasikan Nature mengatakan rasa sakit finansial dalam jangka pendek sesuatu yang tak bisa dihindarkan, meskipun pemerintah meningkatkan upaya mereka untuk mengatasi krisis saat ini.

“Dampak-dampak ini tak terelakkan, dalam arti bahwa mereka tak dapat dibedakan di berbagai skenario emisi masa depan hingga 2049,” ujar Peneliti dari Institut Penelitian Dampak Iklim Postdam, Maximilian Kotz dan Leonie Wenz, seperti dilansir CNN, Kamis (25/4).

Kendati demikian, kedua peneliti ini menilai tindakan segera untuk mengurangi perubahan iklim dapat mengurangi beberapa kerugian dalam jangka panjang. 

Sementara itu, Noah Diffenbaugh, Profesor dan Peneliti Lingkungan di Stanford University, menuturkan kerusakan ekonomi dari perubahan iklim memiliki bentuk yang bermacam-macam. 

Tidak hanya peristiwa cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan perbaikan mahal untuk properti yang rusak, tetapi peningkatan suhu juga dapat dampak pada pertanian, produktivitas kerja, dan bahkan kemampuan kognitif dalam beberapa kasus.