logo loading

Green Culture

Gara-gara Penyakit Akibat Polusi Plastik, Layanan Kesehatan AS Boncos US$250 M

 Jumat, 02 Februari 2024

Ilustrasi. Penelitian terbaru menyebut senyawa kimia yang bocor dari plastik membuat warga AS rentan terhadap penyakit. (PEXELS/Anna Shvets).


Denpasar. Menurut penelitian terbaru, senyawa kimia yang bocor dari plastik membuat warga Amerika Serikat rentan terhadap penyakit dan miskin akibat membiayai layanan kesehatan

Pada 2018 saja, dampak gangguan hormon dari plastik dalam makanan dan air telah mengakibatkan tambahan biaya perawatan kesehatan mencapai seperempat triliun dolar AS. Adapun, hasil temuan ini dipublikasikan belum lama ini di Journal of the Endocrine Society (Jurnal Masyarakat Endokrin).

Mengutip thehill, Kamis (1/2), angka tersebut setara dengan lima persen dari total biaya perawatan kesehatan AS dan lebih dari satu persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, seperti yang diungkapkan oleh peneliti dari New York University.

Untuk memberikan konteks terhadap angka tersebut, pada 2018 terjadi pertumbuhan PDB sekitar tiga persen secara tahunan, dengan sekitar sepertiga dari pertumbuhan tersebut dikonsumsi oleh senyawa kimia, seperti PFAS, ftalat, dan biophenol.

Menurut Leonardo Trasande, seorang Ahli Pediatri di School of Medicine New York University, lonjakan produksi plastik ini dinilai sebagai ‘eksperimen berbahaya dan tidak alamiah.’

“Kami mulai menyadari bahwa ini adalah masalah kesehatan manusia yang mendesak,” imbuhnya.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa dengan mengganggu sistem pembawa pesan kimia dalam tubuh manusia, mikro dan nanoplastik mengakibatkan peningkatan signifikan dalam kondisi-kondisi, seperti obesitas, kelahiran prematur, kanker, dan penyakit jantung.

"Hormon adalah molekul sinyal yang mendasari fungsi biologis dasar, suhu, metabolisme, garam, gula, dan seks," jelas Trasande.

"Ketika hormon-hormon ini diintervensi, ada berbagai konsekuensi yang luas dari lahir hingga mati," sambungnya, dengan dampak yang sangat merugikan pada otak yang sedang berkembang pada anak-anak kecil.

Dalam setiap kasus, para ilmuwan memfokuskan penelitian mereka pada senyawa kimia yang dapat bocor langsung dari plastik yang masih utuh ke dalam makanan, berbeda dengan mikro dan nanoplastik yang terbentuk saat plastik mengalami degradasi.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler