Green News
Energi Terbarukan Diproyeksi Buka 3,2 Juta Lapangan Kerja, Siap-siap Ngelamar!
Kamis, 25 Januari 2024
Ilustrasi. IESR memproyeksikan sektor energi terbarukan dapat membuka 3,2 juta lapangan kerja. (PEXELS/Kelly).
Denpasar. Manajer Program Transformasi Energi Institute for Essential Services Reform (IESR) Deon Arinaldo memproyeksikan sektor energi-terbarukan">energi terbarukan dapat membuka 3,2 juta lapangan kerja.
“Lapangan kerja yang tercipta dari energi-terbarukan">energi terbarukan yang dibangun cukup masif supply chain, sumber daya pemasangan instalasi, perawatan, dan sebagainya itu 3,2 juta lapangan pekerjaan,” katanya di Bekasi, Jawa Barat, dilansir Antara, Rabu (24/1).
Angka itu, sambung Deon, belum termasuk potensi pekerjaan yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap sektor energi-terbarukan">energi terbarukan seperti industri, rantai pasok manufaktur, dan lain sebagainya.
Namun, sebagai konsekuensi, ia memperkirakan 1,3 juta lapangan kerja yang ada akan hilang, terutama pada sektor energi berbasis fosil.
“Jadi, ada 3,2 juta lapangan kerja yang tercipta. Tetapi, saat ini ada sekitar 1,3 juta lapangan kerja di energi fosil, di migas, batu bara, dan sektor pendukungnya dapat terdisrupsi,” terang dia.
Sayangnya, ia menilai pekerja di sektor energi fosil yang terdampak tidak serta merta dapat dipekerjakan kembali pada pekerjaan bidang energi-terbarukan">energi terbarukan.
Oleh karenanya, Deon mengingatkan pentingnya menerapkan transisi energi yang berkeadilan untuk mengantisipasi potensi hilangnya sejumlah lapangan pekerjaan karena sektor energi-terbarukan">energi terbarukan.
“Mungkin, kita bisa adopsi best practice-nya (praktek terbaiknya) dan sesuai dengan konteks Indonesia,” imbuhnya menyarankan.
Wartawan : Gungsri Adisri
Komentar