logo loading

Green Lifestyle

Eh, Makanan Ultra Proses Terkait Kematian Dini Loh!

Makanan ultra proses meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 5% dan meningkatkan kematian dini hingga 13%.

 Minggu, 16 Juni 2024

Ilustrasi. Makanan ultra proses meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 5% dan meningkatkan kematian dini hingga 13%. (PEXELS/Laura James).


Denpasar. Ingin mengurangi risiko penyakit kronis dan hidup lebih lama sekaligus ramah lingkungan? Para ahli menyarankan mulailah makan makanan nabati. Tetapi, jangan sekali-sekali mengkonsumsi makanan nabati ultra proses ya!

Sebab, studi mengungkapkan makanan nabati ultra proses, seperti keju kotak, sayuran beku, kentang goreng cepat saji, serta donat, meski bebas daging, tetapi memiliki risiko.

"Kita tidak bisa berasumsi bahwa makanan nabati berarti sehat. Bagaimana pun gula adalah makanan nabati," imbuh Duane Mellor, Ahli Diet dan Pengajar di Aston Medical School di Birmingham, Inggris, dilansir CNN, Kamis (13/6).

"Banyak makanan yang tidak mengandung produk hewani, termasuk biskuit, keripik, penganan, dan minuman ringan, secara teknis berasal dari tumbuhan. Tetapi tidak dianggap penting sebagai bagian dari pola makan sehat," lanjut Mellor.

Faktanya, sambung dia, mengkonsumsi junk food nabati secara dramatis meningkatkan kolesterol jahat dan hipertensi, serta menyebabkan penyakit jantung dan kematian dini.

"Mengkonsumsi produk nabati bisa bermanfaat, sebagai perlindungan terhadap masalah kesehatan, tetapi bisa juga menimbulkan risiko dan semuanya bergantung pada tingkat pengolahan makanan tersebut," tutur Peneliti di Epidemiological Research Renata Levy.

Pasalnya, makanan ultra proses melewati berbagai proses industri, seperti pemanasan, pemecahan nutrisi dan protein, pencetakan dan kompresi dan penambahan bahan kimia untuk mengubah warna, bau, rasa, hingga tekstur.

Makanan dalam kategori ini diformulasikan agar menjadi sangat lezat di lidah manusia dan sering kali agar memerlukan sedikit waktu saat dihidangkan.

Sialnya, makanan yang tidak perlu diolah, seperti buah-buahan dan sayur segar, telur dan susu, sering kali digabung dengan makanan olahan, seperti makanan kaleng dan bumbu instan, termasuk juga makanan olahan minimal, seperti garam dan minyak.

"Bahan tambahan dan kontaminan industri ini dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan, sehingga memperburuk risikonya," kata Peneliti Nupens Fernanda Rauber.

Studi menyebutkan makanan ultra proses yang terbuat dari tumbuhan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 5%, sekaligus meningkatkan risiko kematian dini hingga 13%.

Oleh karena itu, Rauber menegaskan mendukung peralihan ke pilihan makanan nabati yang mempertimbangkan tingkat pemrosesan untuk meningkatkan kesehatan jantung.

Peneliti sepakat penggantian 10% makanan ultra proses nabati dengan tanaman segar, beku, atau olahan minimal dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 7% sekaligus menawarkan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 13%.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler