logo loading

Green Lifestyle

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Keburukan Makanan Olahan

Makanan olahan ultra proses (UPF) dinilai berbahaya bagi kesehatan dan memicu sejumlah penyakit.

 Senin, 20 Mei 2024

Ilustrasi. Makanan ultra processed food (UPF) atau makanan olahan instan jadi perdebatan karena manfaat dan bahayanya bagi kesehatan. (PEXELS/Mart Production).


Mataram. Belakangan ini, kamu pasti sering mendengar istilah ultra processed food (UPF) atau makanan olahan instan di media sosial. Apa itu UPF dan bahayanya bagi kesehatan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Meski makanan ultra proses atau UPF baru populer akhir-akhir ini, sebetulnya UPF merupakan kategori makanan yang dipopulerkan oleh para peneliti di Universitas São Paulo di Brazil pada2009. UPF merujuk pada makanan kemasan yang banyak diproduksi oleh industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) seja 1980 hingga saat ini.

Para peneliti yang dipimpin oleh Carlos Monteiro membuat sistem bernama NOVA untuk mengelompokkan makanan dalam empat kategori berdasarkan pengolahannya, meliputi unprocessed, processed culinary ingredients, processed food, dan UPF.

“Definisi saya untuk (makanan) ultra proses adalah kamu tidak dapat membuatnya di dapur rumah karena kamu tidak memiliki mesin dan tidak memiliki bahan-bahannya,” ujar Pakar Kebijakan Pangan Marion Nestle kepada Koresponden Medis CNN Meg Tirrell di podcast Chasing Life baru-baru ini.

UPF mengandung bahan tambahan yang bertujuan untuk membantunya tahan lama. Kandungan bahan tambahan inilah yang kerap menimbulkan perdebatan sengit soal manfaat dan bahayanya bagi kesehatan.

Lalu, apa saja sih dampak dari UPF?

1. Meningkatkan Risiko Penyakit

Banyak penelitian menunjukkan hasil yang konsisten antara konsumsi UPF dengan sejumlah penyakit berbahaya, seperti diabetes dan jantung.

“Saat ini terdapat lebih dari 1.500 penelitian observasional, semuanya menunjukkan temuan yang konsisten, yaitu mengkonsumsi makanan ultra proses berhubungan dengan obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker tertentu, dan dampak buruk akibat Covid-19, kematian secara keseluruhan," kata Nestle.

2. Obesitas

Penelitian yang dilakukan oleh Investigator Senior di National Institute of Diabetes, Digestive and KIdney Disease Kevin Hall, menunjukka partisipan yang mengonsumsi UPF dalam jumlah kalori yang sama dengan non UPF mengalami kenaikan berat badan sebanyak 2 pound (sekitar 1 kg) dalam dua minggu.

Sementara, konsumsi non-UPF dalam kalori dan rentan waktu yang sama justru menurunkan berat badan para partisipan dalam jumlah yang sama.

3. Meningkatkan Risiko Kematian

Penelitian lain yang dilakukan oleh BMJ Journal menunjukkan bahwa UPF meningkatkan risiko kematian hingga 4% dalam 30 tahun. Pada kasus kematian akibat masalah degeneratif saraf, persentasenya meningkat hingga 9%.

4. Meningkatkan Risiko Kanker

UPF memiliki efek buruk bagi kesehatan, salah satunya memicu kangker. “Masalah kesehatan buruk apa pun yang kamu pikirkan terkait dengan pola makan, khususnya terkait dengan makanan ultra proses," terang Nestle.

5. Depresi dan Kecemasan

Selain mempengaruhi kesehatan fisik, sejumlah penelitian juga menemukan dampak UPF terhadap kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler