logo loading

Green Lifestyle

Eh, Kopi Bisa Beradaptasi dengan Perubahan Iklim Loh!

Selaman ribuan tahun, kopi diyakini lebih adaptif terhadap perubahan iklim.

 Senin, 22 April 2024

Ilustrasi. Studi mengungkap bahwa kopi bisa beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun. (PEXELS/Chevannon).


Denpasar. Studi di Universitas Buffalo (UB) mengungkap kopi bisa beradaptasi dengan perubahan iklim selama ribuan tahun. Di balik kebutuhan kafein harian, terdapat kisah genom yang luar biasa seperti melintasi benua.

“Pemahaman yang mendetail tentang asal-usul sejarah pembiakan varietas kontemporer sangat penting untuk mengembangkan kultivar Arabika baru yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim,” ujar Victor Albert, Penulis Studi dan Profesor di Departemen Ilmu Biologi UB, seperti dilansir earth.com, Jumat (19/4).

Iklim bumi telah mengalami perubahan besar selama ribuan tahun terakhir, termasuk masa glasiasi yang kuat diikuti oleh periode yang lebih hangat dan basah. 

Para ilmuwan yang mempelajari genom Arabika berhasil melacak bagaimana pergeseran iklim ini mempengaruhi populasi tanaman kopi. Temuan ini mengungkapkan korelasi yang menarik antara iklim dan kelimpahan Arabika.

Mungkin tidak terbesit di kepala kamu saat menyeruput kopi pagi hari bahwa di dalam cangkir kamu terdapat kisah genetik yang menarik. Para ilmuwan di Universitas Buffalo menciptakan peta DNA kopi Arabika yang sangat detail.

Peta ini, yang dikenal sebagai genom, berfungsi seperti cetak biru untuk tanaman, mengungkapkan silsilah kompleks dari kopi yang kamu nikmati.

“Kami telah menggunakan informasi genomik pada tanaman yang masih hidup saat ini untuk kembali ke masa lalu dan menggambarkan gambaran paling akurat tentang sejarah panjang Arabika,” jelas Albert.

“Serta menentukan bagaimana varietas yang dibudidayakan saat ini saling terkait,” tandasnya.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler