logo loading

Green News

Duh, Perubahan Iklim Mengeringkan Hutan Amazon dan Membunuh Lumba-lumba Pink Abu-Abu

 Minggu, 11 Februari 2024

Kekeringan yang melanda sembilan negara Hutan Hujan Amazon termasuk Brasil, Kolombia, Venezuela dan Peru, diperkirakan akan memburuk pada tahun 2024 setelah musim hujan mulai surut pada Bulan Mei. Foto: Pexels/Arnie Chou


Sao Paulo. Perubahan iklim adalah penyebab utama rekor kekeringan di Hutan Hujan Amazon. Menurut sebuah penelitian yang dirilis pada 24 Januari 2024 dan diberitakan oleh Reuters, perubahan iklim mengeringkan sungai, membunuh lumba-lumba yang telah terancam punah dan menjungkirbalikkan kehidupan jutaan orang di wilayah tersebut. 

Menurut analisis dari sebuah kelompok ilmuwan internasional bernama World Weather Attribution, pemanasan global membuat kekeringan 30 kali lebih mungkin terjadi, mendorong suhu yang sangat tinggi dan menyumbang penurunan curah hujan. Penelitian difokuskan pada Bulan Juni hingga November tahun lalu.

Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia. Para ilmuwan mengatakan kekeringan yang melanda sembilan negara Hutan Hujan Amazon termasuk Brasil, Kolombia, Venezuela dan Peru, diperkirakan akan memburuk pada tahun 2024 setelah musim hujan mulai surut pada Bulan Mei.

Perlindungan terhadap Amazon, dianggap penting untuk mengendalikan perubahan iklim karena banyaknya gas rumah kaca (GRK) yang diserap oleh pepohonan. Kekeringan menurunkan permukaan air sungai di beberapa bagian wilayah tersebut ke titik terendah yang pernah tercatat.

“Kita seharusnya sangat khawatir dengan kesehatan hutan Amazon,” kata Regina Rodrigues. Rodrigues merupakan salah satu penulis studi dan peneliti di Universitas Federal Santa Catarina di Brasil.

Para peneliti mengatakan kekeringan dapat memperburuk kebakaran hutan. Jika situasinya dibarengi dengan perubahan iklim dan penggundulan hutan, Amazon dapat terdorong lebih cepat ke titik dimana bioma tersebut akan mengering dan tidak lagi menjadi hutan hujan yang subur.

Meskipun Kawasan Amazon telah menghadapi setidaknya tiga kekeringan hebat lainnya dalam 20 tahun terakhir, cakupan kekeringan yang terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kekeringan berdampak pada seluruh lembah Amazon.

Anak sungai utama Amazon di Brasil telah jatuh ke titik terendah sejak pencatatan dimulai pada tahun 1902 dan aliran-aliran kecil pun hampir menghilang. ”Masyarakat terpaksa melakukan perjalanan besar, menyeret perahu melintasi bagian sungai yang kering untuk mendapatkan makanan, obat-obatan dan barang-barang penting lainnya,” kata Simphiwe Stewart, Peneliti Red yang berbasis di Belanda yakni Red Cross Red Crescent Climate Centre dan yang turut menulis hasil studi.

Para peneliti di Brazil mengatakan tingkat air yang rendah dan suhu yang tinggi menyebabkan kematian sedikitnya 178 lumba-lumba Sungai Amazon berwarna merah muda dan abu-abu yang sebelumnya sudah terancam punah tahun lalu. Ribuan ikan juga mati karena rendahnya kadar oksigen di anak-anak sungai Amazon.


Komentar

Terpopuler