Green News
Risiko Kelaparan Meningkat, Inggris Berpesan Ethiopia Jangan Kehilangan Perhatian Dunia
Kamis, 08 Februari 2024
Ethiopia menderita dampak kekeringan jangka panjang yang dipicu oleh El Niño dan konflik brutal. Foto ilustrasi: PexelsJaybeey Photos
Mataram. Menteri Inggris yang membidangi Negara Pembangunan dan Afrika, Andrew Mitchell, memperingatkan risiko kelaparan di Ethiopia utara yang semakin meningkat karena kekeringan akibat perubahan iklim dan konflik brutal. Dia khawatir krisis kemanusiaan itu kehilangan perhatian dunia.
Seperti banyak menteri luar negeri lain, Mitchell juga disibukkan dengan krisis kemanusiaan di Gaza. Namun pada saat yang sama, dia khawatir krisis yang sama pentingnya di tempat lain seperti di Ethiopia, telah kehilangan perhatian dunia.
Sebanyak 1 juta orang telah mengungsi serta 3 juta orang berada dalam kondisi pangan kritis dan kelaparan di seluruh Ethiopia bagian utara. “Perang, termasuk konflik di Tigray dan perubahan iklim, telah melumpuhkan produksi tanaman dan mendorong masyarakat meninggalkan tanah mereka,” kata Mitchell dikutip dari pemberitaan The Guardian, Senin (5/2).
Ethiopia menderita dampak kekeringan jangka panjang yang dipicu oleh El Niño dan konflik brutal. Termasuk, di dalamnya perang dua tahun di wilayah utara Tigray yang berakhir pada November 2022.
Dalam perjalanan dua hari ke wilayah itu, Mitchell menemui Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed di Addis Ababa dan melakukan perjalanan ke Ibu Kota Regional Tigray yakni Mekelle. Pesan mendasar dari kunjungannya berupa peringatan bahwa kelaparan dapat dicegah jika bantuan disiapkan sekarang juga.
Inggris yang telah lama menjadikan Ethiopia sebagai negara prioritas, perlahan-lahan membatalkan pemotongan besar-besaran pada program bantuannya. Inggris antara lain telah meluncurkan dana untuk mengakhiri kematian yang dapat dicegah dengan menyasar anak-anak terutama balita serta wanita hamil dan pasca melahirkan.
Program senilai £ 100 juta untuk Ethiopia bertujuan membantu lebih dari 3 juta warga di sana melalui jaringan 75 pusat kesehatan. Targetnya mengatasi malnutrisi dan penyebab kematian lain yang dapat dicegah seperti malaria dan kolera dengan meningkatkan akses terhadap dukungan keluarga berencana, obat-obatan dan vaksinasi anak.
Ethiopia memiliki tingkat kematian ibu tertinggi keempat di dunia dengan 10.000 ibu meninggal setiap tahun akibat kehamilan dan persalinan. ”Banyak dari kematian ini dapat dicegah dengan dukungan seDi wilayah yang pernah mengalami bencana kelaparan yang mengerikan di masa lalu, kita harus meningkatkan upaya internasional untuk mencegah krisis besar di masa depan,” kata Mitchel.
Getachew Reda, Presiden Otoritas Sementara di Tigray, mengatakan bahwa 91% populasi di wilayahnya menghadapi risiko kelaparan dan kematian. Pemerintah di wilayah semi-kering itu dan telah meminta Pemerintah Federal di Addis Ababa untuk membantu.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar