Denpasar. Limbah sampah plastik banyak ditemukan di perairan Laut Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Sampah plastik itu berupa botol minuman kemasan hingga botol kosmetik.

Kebanyakan sampah plastik berasal dari negara-negara di Kawasan Asia, seperti China, Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. “Sampah plastik Vietnam dan Thailand mendominasi,” ungkap Parman, salah satu pedagang Pantai Tanjung, Bunguran Timur Laut, Natuna, dilansir Antara, Selasa (26/12).

Menurut Parman, kondisi ini umum terjadi memasuki pengujung tahun. “Kalau musim utara masuk pasti ada sampah plastik di pinggir pantai. Jumlahnya bertambah banyak saat memasuki awal tahun. Januari-Februari nanti makin banyak,” katanya.

Selain sampah plastik, Parman melanjutkan, sampah kayu juga kerap berdatangan. “Ada nipah yang hanyut ke sini (pantai) dan besar,” terang dia.

Dugaan Parman, sampah plastik dan lainnya itu dari negeri jiran itu dibawa oleh kapal-kapal yang melintas di perairan internasional di sekitaran Pulau Natuna.

“Sampah plastik dibuang oleh kapal yang melintas terbawa angin dan gelombang. Kalau kemungkinan kiriman langsung dari negara mereka sangat kecil ya,” kata Parman.

Cherman, Pemerhati Lingkungan Jelajah Bahari Natuna (JBN), mengatakan setiap pantai di pulau-pulau yang ada di wilayah Natuna menjadi langganan sampah kiriman mendarat. Terutama, dalam bentuk sampah plastik.

Jenis sampah plastik yang paling banyak ditemukan antara lain botol plastik, botol sampo, sabun, kemasan oli, deterjen, hingga pembersih lantai. “Saya menduga sampah itu hasil buangan kapal yang melintas dan kapal ikan asing,” imbuh Cherman.

Sampah plastik produk buatan China, Thailand, Vietnam, Malaysia, hingga India, kerap mampir beberapa tahun terakhir di pulau-pulau kecil, seperti Serasan, Subi, Pulau Laut, Pulau Semiun, dan Pulau Tiga.