logo loading

Green News

Cerita Warga Spanyol Berjuang Selamatkan Pohon-pohon di Madrid

 Kamis, 15 Februari 2024

Ilustrasi. Warga Madrid, Spanyol, memprotes upaya penebangan pohon di Plaza de Santa Ana untuk perluasan transportasi. (PEXELS/Ivan Rivero).


Denpasar. Plaza de Santa Ana yang terletak di pusat kawasan sastra Madrid, Spanyol, merupakan tempat di mana patung-patung dua dermawan Pedro Calderón de la Barca dan Federico García Lorca berdiri.

Tempat ini juga menjadi rumah bagi banyak pohon yang mulai bersemi menjelang musim semi. Mengutip the Guardian, Selasa (13/2), warga lokal bertanya-tanya berapa kali lagi mereka akan melihat musim semi yang dihiasai oleh pohon-pohon tersebut.

Sebab, dalam beberapa pekan terakhir, daerah ini menjadi pusat perhatian usai rangkaian protes terhadap pemangkasan pohon dewasa selama pembangunan penting di ibu kota Spanyol.

Warga memprotes cara menjaga keseimbangan antara perlindungan ruang hijau kota dengan kebutuhan transportasi yang semakin meningkat sejak setahun terakhir ketika penduduk dan kelompok lingkungan menentang rencana menebang 1.000 pohon di dua taman populer di barat daya Madrid demi perluasan jalur 11 sistem metro.

Meski upaya kampanye mereka terus berlanjut dan berhasil membujuk pemerintah regional untuk mengurangi separuh jumlah pohon yang ditebang, suara gergaji mesin masih terus terdengar di Madrid.

Perluasan metro saat ini mengancam pohon-pohon di area warisan dunia UNESCO yang berdekatan dengan museum Prado dan Taman Retiro. Sementara rekonstruksi parkir bawah tanah di Plaza de Santa Ana dapat mengakibatkan hilangnya 28 dari total 54 pohon yang berada di atasnya.

Pendukung kampanye menegaskan pemerintah regional dan dewan kota Madrid—keduanya dikelola oleh Partai Rakyat (PP) yang konservatif—mendorong proyek-proyek tersebut tanpa melibatkan konsultasi yang memadai dengan penduduk atau mengeksplorasi alternatif yang dapat mengurangi dampak lingkungan dan sosialnya.

Lebih lanjut, mereka juga menuduh otoritas lebih memprioritaskan kepentingan dan mengurangi gangguan terhadap lalu lintas daripada hak dan kebutuhan masyarakat. 

Susana de la Higuera dari Asosiasi lingkungan Pasillo-Verde Imperial menyatakan bahwa meskipun protes yang dilakukan sejak Februari tahun lalu telah menyelamatkan 500 pohon dan menarik perhatian media yang besar, pembelajaran dari hal tersebut masih belum cukup.

"Jika bukan karena partisipasi kami sebagai warga dan tindakan yang kami lakukan setahun yang lalu, mereka akan menebang 1.000 pohon. Namun, jelas kami telah membuktikan jumlah pohon yang ditebang dapat dikurangi lebih sedikit. Kami telah memperlihatkannya,” tandasnya.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler