Green Culture
Basah Kuyup Bisa Selamatkan Nyawa saat Tersambar Petir Loh!
Kamis, 15 Februari 2024
Ilustrasi. Studi mengungkapkan kulit basah saat hujan bisa menyelamatkan nyawa saat tersambar petir. (PEXELS/Andre Furtado).
Mataram. Universitas Teknologi Ilmenau di Jerman merilis hasil studi terbaru mengenai kulit basah dan hubungannya dengan sambaran petir. Dalam studi itu terungkap bahwa basah kuyup terbukti mampu menyelamatkan nyawa ketika seseorang tersambar petir.
“Jika Anda berada di luar ruangan dan tidak ada tempat berteduh, kulit basah lebih baik dibandingkan kulit kering karena lapisan air seperti ‘lapisan pelindung,” kata René Machts, Penulis Studi dari Universitas Teknologi Ilmenau di Jerman seperti dilansir oleh The Guardian, Jumat (9/2).
Menurut Machts, studi sebelumnya mengungkap kulit basah bisa mengurangi ukuran arus yang melewati tubuh manusia jika tersambar petir. Penelitian menunjukkan bahwa hewan dengan kulit basah memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi saat terkena petir.
Baca juga:
BMKG: Dampak Perubahan Iklim Mengkhawatirkan
Namun, penelitian itu tidak merinci penjelasan di balik fenomena tersebut. Sehingga, Machts membuat dua model kepala manusia dari agar-agar yang mengandung garam, karbon hitam dan grafit yang mencerminkan sifat konduktor otak, tengkorak dan kulit kepala.
Satu model dibiarkan kering, sementara satunya lagi disemprot dengan cairan yang kandungannya mirip air hujan. Lalu, keduanya dimasukkan dalam ruang simulasi dengan 10 sambaran petir secara langsung.
Hasilnya, arus listrik dari sambaran petir yang melintasi kedua model kepala membuat daya rusak yang jauh berbeda. Model kepala yang basah memiliki 12,5 persen arus listrik yang lebih rendah ketimbang yang kering di lapisan otak dengan 32,5 persen aliran listrik lebih rendah di kompartemennya.
Baca juga:
5 Makanan Penghasil Karbon Tertinggi
Kepala yang basah juga menunjukkan lebih sedikit tanda kerusakan, seperti kulit berlubang dan retak. Machts berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan apakah penutup kepala memiliki efek yang lebih baik dalam hal ini.
“Berdasarkan hasil ini, kami berencana membuat model kepala lebih lanjut untuk mengukur efek (misalnya) tutup kepala dan mungkin menyelidiki bahan untuk tutup kepala yang optimal guna mengurangi arus di kepala. Hal ini tentu dapat membantu para pendaki yang tidak dapat menemukan tempat berlindung,” terang Matchts.
Meski terbukti efektif mengurangi efek kerusakan saat tersambar petir, Machts tetap menyarankan agar kamu mencari tempat berlindung saat hujan.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar