Green Culture
5 Makanan Penghasil Karbon Tertinggi
Selasa, 13 Februari 2024
Ilustrasi. Cokelat merupakan satu dari lima makanan penghasil karbon tertinggi setelah daging sapi, daging kambing, domba, dan keju. (PEXELS/Delphine Hourlay).
Denpasar. Aktivitas atau kebiasaan manusia menghasilkan emisi karbon, sehingga merugikan lingkungan. Lalu, bagaimana dengan makanan yang dikonsumsi sehari-hari?
Jangan-jangan, makanan atau minuman favorit yang Anda konsumsi meninggalkan jejak karbon tinggi. Berikut lima makanan penghasil karbon tertinggi:
1. Daging sapi
Setiap kilogram daging sapi potong menghasilkan sekitar 60 kilogram emisi gas rumah kaca (CO2e). Banyak faktor yang menjadikan daging sapi potong sebagai penghasil emisi karbon tertinggi, yaitu karena ternak membutuhkan lahan yang luas untuk merumput dan mencari makanan.
2. Domba dan Kambing
Selain daging sapi, daging kambing dan domba juga menyumbang sekitar 24 kg emisi karbon dari setiap kilogram dagingnya. Tentu, emisi karbon berdampak tinggi terhadap lingkungan.
Apalagi, daging sapi, kambing, dan domba juga menghasilkan gas metana dalam jumlah besar.
3. Keju dan Susu
Keju dan susu merupakan produk turunan dari sapi. Setiap kilogram keju atau susu menghasilkan sekitar 21 kg CO2e. Proses produksi keju juga berdampak negatif pada lingkungan karena memerlukan sekitar 1.000 galon air hanya untuk memproduksi satu ons keju.
4. Cokelat
Siapa yang suka cokelat? Nah, cokelat ternyata menghasilkan emisi GRK. Setiap satu kilogram cokelat menghasilkan karbon 19 kg CO2e. Hal tersebut dikarenakan tingginya peminat cokelat yang akhirnya memaksakan produksi kakao. Rata-rata satu kilogram kakao yang dihasilkan tercatat melepaskan sebanyak 34 kilogram GRK ke atmosfer.
5. Kopi
Selain cokelat, kopi juga ternyata menyumbang emisi karbon yang cukup tinggi, yakni 17 kg CO2e dalam produksi satu kilogram kopi. Sama halnya seperti cokelat, karena peminatnya yang tinggi, maka banyak hutan yang penting untuk keanekaragaman hayati ditebangi.
Wartawan : Hanna Patricia M Lubis
Komentar