Green News
Cegah Konflik Satwa Liar Vs Manusia, BKSDA Pasang Kawat Kejut
BKSDA Aceh memasang kawat kejut sepanjang 62.285 meter di delapan kabupaten di Aceh.
Kamis, 21 Maret 2024
BKSDA Aceh memasang kawat kejut sepanjang 62.285 meter di delapan kabupaten di Aceh untuk mencegah konflik satwa liar, terutama gajah, dengan manusia. (PEXELS/Rachel Claire).
Jakarta. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memasang kawat kejut sepanjang 62.285 meter. Tujuannya, mencegah konflik satwa liar, terutama gajah, dengan masyarakat di Aceh.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata mengatakan kawat kejut dipasang di delapan kabupaten yang selama ini kerap terjadi interaksi negatif satwa liar.
“Kawat kejut yang dipasang sepanjang 62.285 meter di delapan kabupaten di Provinsi Aceh,” ujarnya dilansir Antara, Rabu (20/3).
Kawat kejut dipasang di Kabupaten Pidie, Bener Meriah, Aceh Jaya, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bireuen, dan Aceh Barat.
Kawat kejut berupa aliran listrik dengan tegangan 10 hingga 20 volt, yang dinilai tidak mengakibatkan kematian pada satwa liar. Namun, membuat efek kejut.
Sehingga, diharapkan satwa liar tidak akan mendekati area kawat tersebut. “Berbeda dengan kawat beraliran listrik PLN yang bisa mematikan satwa liar,” jelasnya.
Baca juga:
Duh Buaya, Riwayatmu Nanti!
Diketahui, dalam sebulan terakhir ada dua kasus kematian gajah akibat tersengat listrik. Seekor gajah yang mati ditemukan di Panton Limeng, Desa Aki Neungoh, Bandar Baru, Pidie Jaya, Selasa (20/2). Gajah itu diperkirakan berusia 13 tahun.
Sedangkan seekor lainnya mati di Karang Ampar, Ketol. Didapati sisa kawat dan selang plastik diduga menggantung kabel listrik.
Belajar dari pengalaman itu, Ujang menuturkan terus mengkampanyekan penggunaan kawat kejut, mengingat keberhasilannya juga cukup tinggi.
“Dan ini terbukti di beberapa wilayah yang dipasang kawat kejut, interaksi satwa liar, seperti gajah, berkurang. Bahkan, tidak ada lagi gangguan dengan masyarakat,” katanya.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar