Green News
BRIN Kembangkan Satelit NEO-NEI untuk Kebencanaan
Misi utamanya, yaitu sistem peringatan dini bencana.
Kamis, 23 Mei 2024
BRIN sedang mengembangkan konstelasi satelit nasional, yaitu NEO dan NEI, untuk sistem peringatan dini bencana. (PEXELS/Serg Alesenko).
Denpasar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang mengembangkan konstelasi satelit nasional, yaitu Nusantara Earth Observation (NEO) dan Nusantara Equatorial IoT (NEI). Misi utamanya, yaitu sistem peringatan dini bencana.
Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Teknologi Satelit BRIN Eriko Nasemudin Nasser menyebut satelit NEI direncanakan berjumlah 10 unit untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia dan akan mengorbit di lintasan ekuatorial. Satelit yang beroperasi berjumlah sembilan unit dan sisanya satu satelit menjadi cadangan.
Misi utama satelit NEI adalah sebagai sistem peringatan dini bencana. Satelit ini akan mengumpulkan data dari berbagai sensor, seperti TEWS (Tsunami Early Warning System), AWS (Automatic Weather System), dan sensor peringatan gempa, serta magnetometer.
"TEWS merupakan sistem peringatan dini tsunami, terdiri atas sensor pasang surut yang dapat mendeteksi dan mengukur ketinggian air laut di pantai, serta tsunamibuoy yang dapat mendeteksi gelombagn di lautan secara aktual," ujarnya, dilansir brin.go.id, Selasa (21/5).
Adapun, sensor AWS, lanjut Eriko, merupakan perangkat yang secara otomatis mengirim informasi cuaca, seperti kecepatan angin, tekanan udara, kelembapan, temperatur, dan curah hujan.
"Sedangkan peringatan gempa menggunakan seismograf untuk mendeteksi dan merekam gempa. Kemudian, mengirimkan peringatan secara realtime kepada pusat informasi. Selain itu, terdapat magnetometer untuk mengukur medan magnet bumi yang dapat digunakan untuk memprediksi bencana," jelas Eriko.
Adapun, misi kedua satelit NEI untuk sistem komunikasi saat bencana. Pada kondisi darurat, sistem komunikasi yang bisa diandalkan adalah melalui satelit. Sistem komunikasi menggunakan voice repeater menjadi salah satu solusi alternatif yang murah dan mudah.
"Sistem ini telah dibuktikan oleh satelit LAPAN-A2 yang membantu komunikasi darurat pada saat kondisi tanggap bencana," tutur Eriko.
Misi lain dari satelit NEI, yaitu pengawasan maritim dan pemantauan pesawat udara. "Pengawasan maritim dilakukan secara otomatis dengan membawa muatan AIS untuk memantau kapal sebagaimana telah dilakukan oleh satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3."
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar