logo loading

Green News

Bahan Bakar Hidrogen Diklaim Nol Emisi dan Murah, Apa Iya?

Hidrogen merupakan sumber energi alternatif berlimpah dan dapat diproduksi dari air, biomassa, dan gas alam.

 Senin, 26 Februari 2024

Hidrogen diklaim sebagai bahan bakar alternatif nol emisi dengan harga murah. Energi ramah lingkungan ini baru membuka stasiun pengisian pertamanya di Indonesia. (Tangkapan layar esdm.go.id).


Denpasar. PT PLN (Persero) meresmikan stasiun pengisian hidrogen (HRS) pertama di Indonesia pada pertengahan pekan ini. Bahan bakar alternatif ini diklaim sebagai sumber energi bersih, tidak menghasilkan emisi, dan murah meriah. Apa iya?

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut perbandingan harga penggunaan bahan bakar minyak (BBM) fosil dengan hidrogen. Yaitu, BBM per satu kilometer setara Rp 1.300. Apabila menggunakan kendaraan listrik home charging, biayanya menjadi Rp 350-Rp400 per km.

Sementara, menggunakan ultra fast charging sebesar Rp 550 per km. “Jika kita menggunakan hidrogen biayanya hanya Rp 276 per km,” tuturnya saat meresmikan pilot project HRS dan Green Hydrogen Plant (GHP) PLTP Kamojang, dikutip lewat keterangan resmi esdm.go.id, Jumat (23/2).

Harga murah hidrogen lantaran 100 persen produksinya menggunakan produk dalam negeri. Sumber energi alternatif ini berlimpah dan dapat diproduksi dari berbagai sumber, termasuk air, biomassa, dan gas alam.

Berbeda halnya dengan BBM pada umumnya yang lebih mahal karena dipenuhi lewat impor, sehingga harganya kerap mengikuti patokan global dan dan mata uang asing.

Manfaat lainnya, hidrogen ramah lingkungan dan tidak meninggalkan emisi saat digunakan, sehingga menjadi pilihan yang baik untuk mengurangi polusi udara.

“Menggunakan satu liter BBM, emisi yang dikeluarkan sebesar 2,4 kilogram. Jadi, untuk satu km sekitar 240 gram. Kalau hidrogen, emisinya nol,” terang Darmawan.

Produksi hidrogen 128 ton per tahun bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar 438 mobil dengan pengurangan BBM 1,59 juta liter per tahun dan penurunan emisi 4,5 juta kg per tahun.


Wartawan : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler