Green News
Studi: Jutaan Bayi dan Anak-anak Selamat jika Energi Ramah Lingkungan
Studi menunjukkan, sebanyak 508 nyawa bayi akan selamat pada 2050 jika penggunaan energi lebih ramah lingkungan, tanpa emisi karbon.
Jumat, 01 Maret 2024
Ilustrasi. Bayi dan balita serta anak-anak secara umum merupakan kelompok yang paling rentan terhadap paparan polusi udara. (Pexels/Pixabay)
Laporan dari American Lung Association menunjukkan, sebanyak 508 nyawa bayi akan selamat pada 2050 jika masyarakat memilih menggunakan kendaraan ramah lingkungan yang bebas emisi karbon sejak 2035.
"Polusi udara dan perubahan iklim menempatkan anak-anak dalam risiko,” kata penulis laporan Will Barrett sebagaimana dikutip dari CNN, Rabu (21/2).
Barrett yang juga menjabat sebagai direktur senior advokasi udara bersih di American Lung Association menjelaskan, dampak dari produksi mobil yang sepenuhnya bebas emisi akan memengaruhi prevalensi anak dengan masalah pernafasan. Transisi energi bebas emisi akan mengurangi 2,79 juta serangan asma, 2,67 juta kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), 1,87 juta kasus infeksi saluran pernafasan bawah dan 147.000 kasus bronkitis akut pada anak.
Laporan tersebut mengestimasikan langkah untuk menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar fosil akan memberikan manfaat kesehatan senilai US$1,2 triliun per tahun di tahun 2050 bagi Amerika Serikat. Selama ini, lalu lintas merupakan salah satu sumber polusi karbon terbesar di negara adidaya tersebut dengan menyumbang 28% emisi gas.
Sebagai perbandingan, Barrett menguraikan data dari Departemen Energi Amerika Serikat yang menyebutkan bahwa karbon yang dihasilkan oleh kendaraan listrik per tahun hanya 3.932 pon. Senmentara itu, kendaraan konvensional berbahan bakar fosil menghasilkan hingga 11.435 pon per tahunnya.
“Dampak perubahan iklim terus meningkat, dan hal ini akan menambah risiko yang dihadapi anak-anak di Amerika Serikat saat mereka bertumbuh,” kata Berrett.
Ia mencatat, setiap tahun 8,8 juta orang di seluruh dunia meninggal dini akibat polusi udara. Bayi dan balita serta anak-anak secara umum merupakan kelompok yang paling rentan terhadap paparan polusi udara.
Asisten profesor Ilmu Bumi dan Planet di Northwestern Dr. Daniel Horton mengatakan bahwa anak-anak membutuhkan langkah nyata dari kita untuk mengurangi emisi transportasi guna melindungi mereka dari paparan berbahaya. “Apa pun yang dapat kita lakukan dalam bidang pengurangan emisi transportasi akan bermanfaat bagi perubahan iklim dan masalah kualitas udara,” tutup Horton.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar