logo loading

Green News

Semut Pindah Rumah Karena Perubahan Iklim 60 Tahun Terakhir

Semua tidak sanggup mengatasi kenaikan suhu di habitat asli mereka.

 Rabu, 17 April 2024

Semut berpindah rumah karena perubahan iklim 60 tahun terakhir. Semut tak sanggup mengatasi kenaikan suhu di habitat asli mereka. (PEXELS/Poranimm Athitatwathee).


Denpasar. Studi terbaru di Universitas Colorado Boulder (CU Boulder) mengungkap beberapa spesies semut pindah rumah karena perubahan iklim 60 tahun terakhir di Gregory Canyon dekat Boulder, Colorado, Amerika Serikat.

Perpindahan rumah ini, yang membuat spesies semut utama tidak sanggup mengatasi kenaikan suhu untuk habitat asli mereka, menandakan perubahan mendalam dalam keanekaragaman hayati yang bisa memiliki konsekuensi yang luas bagi ekosistem lokal.

Mengutip earth.com, Senin (15/4), semut yang merupakan organisme ektotermik sangat bergantung pada suhu lingkungan untuk metabolisme dan fungsi vital lainnya. Karenanya, hal ini membuat mereka sangat rentan terhadap efek perubahan iklim.

Selain itu, fitur ini membuat semut menjadi indikator berharga untuk mempelajari respons ekosistem terhadap pergeseran suhu. 

“Ini memberi kami kesempatan untuk mempelajari dampak terisolasi dari perubahan iklim. Dalam banyak penelitian lain, efek penggunaan lahan dan perubahan iklim seringkali saling terkait,” ujar Anna Paraskevopoulos, Penulis Utama dalam penelitian tersebut.

Lebih lanjut, para peneliti menemukan pergeseran dinamis dalam populasi semut. Munculnya beberapa spesies yang sebelumnya tidak tercatat di kanyon bersamaan dengan ekspansi dan dominasi spesies lain.

Sebaliknya, beberapa spesies yang didokumentasikan oleh para peneliti entah telah berkurang keberadaannya atau bahkan hilang sama sekali. 

“Di seluruh berbagai lingkungan dan habitat di kanyon, kami melihat komposisi spesies semut menjadi lebih mirip,” pungkas Julian Resasco, Ahli dalam Ekologi dan Biologi Evolusioner di CU Boulder.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler