Denpasar. Produksi pangan menjadi lebih susah karena perubahan iklim. Perubahan iklim secara signifikan memengaruhi aktivitas penyerbuk yang bisa berdampak serius pada produksi pangan global.

Para peneliti dari beberapa institusi memeriksa efek jangka panjang pemanasan global terhadap interaksi tanaman-penyerbuk.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Texas at Arlington, University of Nevada, Reno, dan Virginia Tech, menyelidiki bagaimana pergeseran waktu berbunga. 

Selain itu, studi tersebut juga melacak bagaimana peristiwa cuaca ekstrem mempengaruhi ketersediaan sumber makanan esensial bagi serangga penyerbuk. Penulis utama studi ini, Behnaz Balmaki, merupakan Asisten Profesor riset biologi di UTA. 

“Penelitian ini sangat penting karena memeriksa dampak jangka panjang perubahan iklim terhadap interaksi tanaman-penyerbuk,” tutur Balmaki, seperti dilansir earth.com, Selasa (28/5).

Tim peneliti, yang termasuk Masoud A Rostami dari UTA, memfokuskan upaya mereka di Great Basin dan pegunungan Sierra Nevada. 

Great Basin, yang mencakup 95% Nevada dan bagian dari California, Oregon, Idaho, dan Wyoming, berfungsi sebagai lokasi ideal untuk jenis penelitian ini. 

Pasalnya, fitur geografisnya unik. Pegunungan tersebut bertindak sebagai perisai, melindungi wilayah tersebut dari badai Pasifik, hujan, dan salju.