logo loading

Green News

Prancis Ingkar Janji, Guyur Subsidi BBM Fosil untuk Petani

Tadinya Prancis mendukung inisiatif Belanda pada KTT COP28 untuk menghapus subsidi BBM. Namun, menyerah demi meredakan protes para petani.

 Selasa, 27 Februari 2024

Prancis membatalkan rencana penghapusan subsidi BBM fosil untuk meredakan protes para petani. Kebijakan ini mengingkari komitmen Prancis untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil. (iStock).


Denpasar. Prancis mengingkari janjinya pada COP28, KTT Perubahan Iklim, yang mendukung inisiatif Belanda menghapus subsidi bahan bakar (BBM) fosil. Faktanya, Prancis menggelontorkan subsidi BBM fosil untuk menenangkan para petani yang protes.

Kebijakan Prancis itu diambil hanya berselang dua bulan setelah mereka menyatakan sikap mendukung penghapusan BBM fosil. Prancis membatalkan rencana penghapusan subsidi bahan bakar fosil yang digunakan para petani untuk mesin pertanian, seperti traktor.

Agnes Pannier-Runacher, mantan menteri Transisi Energi Prancis, menyiratkan sindiran saat menggelar konferensi pers bersama para menteri dari Kanada, Spanyol, dan negara-negara lainnya dari Eropa.

“Memberikan contoh adalah cara utama untuk bergerak maju,” ujarnya dilansir climatechangesnews.com, Senin (26/2).

Sementara itu, Profesor Hubungan Internasional Peter Newell dari Universitas Sussex mengatakan bahwa dampak politik dari kebijakan tersebut dapat bergema hingga ke luar Prancis.

“Keputusan ini (membatalkan rencana penghapusan subsidi BBM fosil) tidak mengirim sinyal baik tentang komitmen terhadap upaya perubahan iklim. Tanda-tanda masalah, yaitu negara-negara kaya menyerah (berusaha) karena alasan pemilihan, yang sempit (alasannya) dan jangka pendek (dampaknya),” imbuh dia.

Diketahui, negara-negara ekonomi besar G20, termasuk Prancis, berjanji untuk menghapus subsidi bahan bakar fosil yang ‘tidak efisien’ sejak 2009 silam. Namun, hasilnya masih minimum. Kenyataannya, secara global, subsidi langsung untuk BBM fosil justru meningkat lebih dari dua kali lipat berdasarkan data IMF.

Newell memperingatkan bahwa langkah Prancis mengirimkan sinyal bahwa tidak masalah untuk menyerah dalam menghadapi tekanan sosial ketika harus membuat pilihan sulit seputar reformasi subsidi bahan bakar fosil.

Newell khawatir langkah Prancis diikuti oleh kelompok lain untuk menentang reformasi serupa. Apalagi di Jerman dan Lithuania, para petaninya juga tengah berjuang untuk melawan rencana penghapusan subsidi bahan bakar fosil.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler