Green News
Penjualan Listrik PLN Naik 5,32 Persen Tahun Lalu
Selasa, 16 Januari 2024
Ilustrasi. PLN mencatat pertumbuhan penjualan listrik 5,32 persen menjadi 285,23 TWh pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. (Dok. PLN).
Jakarta. PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan penjualan listrik pada 2023 lalu sebesar 5,32 persen menjadi 285,23 Terrawatt hour (TWh) dibandingkan tahun sebelumnya.
Segmen bisnis menjadi penopang pertumbuhan, yaitu meningkat 12,53 persen. Tetapi, secara kontribusi, segmen industri masih mendominasi penjualan listrik, yakni 30,72 persen dari total energi jual.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan capaian yang diperoleh perseroan ditopang strategi ekstensifikasi yang dilakukan perseroan. Melalui strategi ini, PLN berhasil menciptakan permintaan listrik baru yang merespons kebutuhan listrik di Indonesia.
Selain itu juga buah dari perubahan cara pansang pengembangan bisnis. “Yang dulunya stagnan, backward looking, dan hanya berorientasi pada suplai, kini menjadi pengembangan bisnis yang ekspansif, dinamis, forward looking, berorientasi pada permintaan dan kepuasan pelanggan,” tuturnya dilansir situs resmi PLN, Senin (15/1).
Salah satu strategi ekstensifikasi, sambung Darmawan, yaitu melalui program akuisisi captive power dengan mengajak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listrik milik sendiri ke PLN.
Sepanjang tahun lalu, terdapat 10 pelanggan besar yang mengikuti program captive power ini. Antara lain, PT South Pacific, PT Yamaha Indonesia, PT Grand Indonesia I.
Selanjutnya, PT Bridgestone Tire, PT Pindodeli I, PT Pindodeli II, PT Indah Kiat Serang, PT Aspek Kumbong, PT Indah Kiat Tangerang.
Adapula tujuh perusahaan yang melakukan perpanjangan program tersebut, yakni PT Petrochem, PT Cheil Jedang, PT Cemindo, PT Sasa Inti, PT Adiprima Suraprinta, PT Plaza Ind Realty.
Wartawan : Akshara Abraham
Komentar