Green News
Pemerintah Klaim Kebakaran Hutan Bisa Ditekan 30 Persen pada 2023
Kamis, 11 Januari 2024
Ilustrasi. Pemerintah mengklaim berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan tahun lalu lebih rendah 30 persen dari 2019 silam. (PEXELS/Matthis Volquardsen).
Denpasar. Pemerintah mengklaim berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2023 lalu lebih rendah 30,80 persen dibanding 2019 silam.
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkap luas kebakaran hutan dan lahan per Oktober 2023 mencapai 994.313,18 hektare.
Padahal, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanti menjelaskan pengaruh El Nino pada tahun lalu nyaris serupa dengan kondisi cuaca lebih kering.
Namun, Laksmi menilai upaya pencegahan karhutla telah dilakukan sejak awal 2023, sehingga potensi kebakaran dapat diantisipasi.
“Sejak awal tahun telah diupayakan pencegahan karhutla, karena sudah dideteksi musim kemarau panjang,” ujarnya mengutip situs resmi KLHK, Kamis (11/1).
Antisipasi terhadap musim kemarau panjang itu, lanjut Laksmi, melibatkan penguatan patroli pencegahan karhutla, baik oleh Manggala Agni maupun secara terpadu lewat peran TNI, Polri, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).
Tidak hanya itu, pemerintah juga menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan kerja sama lintas sektor, termasuk partisipasi masyarakat.
Adapun, menurut catatannya, 11 provinsi tercatat rawan karhutla, khususnya Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
“Risiko karhutla ini harus dijaga, sehingga karhutla sebagai kontributor terbesar dari emisi gas rumah kaca di Indonesia dapat dikendalikan,” imbuh Laksmi mengingatkan dalam Refleksi Kinerja Tahun 2023 di Gedung Manggala Wanabakti, akhir tahun lalu.
Wartawan : Ronatal Siahaan
Komentar