Mataram. Realisasi pembangunan infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) tahun ini sebesar 261 persen dari target. Yakni, dari target 1.035 unit jadi realisasi 2.704 unit.

Namun, sebaran KBLBB yang terbangun masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir 2.273 unit atau 84 persen KBLBB terletak di Pulau Jawa.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengaku akan membuat konsep untuk mengatasi ketimpangan dalam mengembangkan infrastruktur KBLBB agar merata di seluruh daerah lewat program Enhancing Readiness For the Transition to Electric Vehicle in Indonesia.

“Jadi, kami sudah minta mulai sekarang dibuat apa ya, konsep lah, yang mengarah nanti roadmap bagaimana kita mengembangkan infrastruktur KBLBB atau charging unit ini ya. Jangan nanti menumpuk di Jakarta saja,” ujarnya, Kamis (18/1).

Lebih rinci, sebaran infrastruktur mobil listrik saat ini sebanyak 46 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 294 SPBKLU ada di Banten, 258 SPKLU dan 555 SPBKLU di DKI Jakarta, dan 211 SPKLU dan 367 SPBKLU di Jawa Barat.

Selanjutnya, 74 SPKLU dan 72 SPBKLU di Jawa Tengah dan DIY, 179 SPKLU dan 217 SPBKLU di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Sisanya tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Berdasarkan data penjualan mobil pada 2023 yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) mencapai 17.062 unit.

Jumlahnya masih kalah dengan capaian penjualan kendaraan konvensional yang mencapai 54.000 unit. Namun, pertumbuhan penjualan BEV berhasil mencapai 65 persen secara tahunan.