logo loading

Green Lifestyle

Limbah Sawit Bisa Jadi Energi Alternatif, Loh!

 Sabtu, 20 Januari 2024

Ilustrasi. PGN mengumumkan kajian mengenai proyek komersialisasi biomethane dari limba sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). (PEXELS/Tom Fisks).


Mataram. Limbah sawit yang lebih dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME) ternyata menyimpan potensi sebagai energi alternatif yang bersih. Pengelolaan limbah POME menjadi biomethane yang dikomersilkan ini sekaligus menawarkan solusi bagi limbah POME yang dihasilkan dari industri sawit.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN mengumumkan kajian mendalam mengenai proyek komersialisasi biomethane yang berasal dari limbah POME. Limbah ini diketahui masih mengandung konsentrasi bahan organik dan anorganik tinggi yang sifatnya polutan.

Dikutip dari SawitKita, Jumat (19/1), menurut data Kementerian Perindustrian, tiap ton minyak kelapa sawit menghasilkan 2,5m3 limbah POME. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, sepanjang tahun 2022 saja produksi kelapa sawit nasional mencapai 45,58 juta ton. Artinya, produksi limbah POME dalam satu tahun sudah mencapai 113,95 juta m3.

Selama ini, pengelolaan limbah POME hanya mengandalkan kolam limbah. Limbah-limbah POME dari industri sawit dibiarkan membusuk di dalam kolam limbah secara alami.

Proses pembusukan limbah POME menghasilkan biogas dengan kandungan utama gas metana (CH4) sebanyak 62 persen. Gas metana sendiri dikenal sebagai salah satu gas yang menimbulkan efek rumah kaca dengan tingkat bahaya hingga 84 kali dibandingkan dengan karbon monoksida (CO).

Secara terpisah, Kementerian Perindustrian sendiri menyebut teknologi yang mampu mengubah limbah POME yang berbahaya menjadi limbah ramah lingkungan. Teknologi itu bernama anaerob, yakni dengan menambahkan material tertentu pada limbah POME agar terurai dan menghasilkan biogas.

Potensi biogas dari metode penguraian anaerob di Indonesia ini cukup besar. Meskipun realisasinya masih membutuhkan kajian lebih lanjut.

Pada pengkajian komersialisasi limbah POME ini, PNG menggandeng JGC Holdings Corporation, Osaka Gas Co, Ltd dan INPEX Corporation sebagai mitra dalam proyek inovatif ini. Masing-masing mitra memainkan peranan penting demi terealisasinya komersialisasi limbah POME sebagai energi alternatif.

JGC berperan sebagai bagian konsorsium yang bertugas mempercepat inisiatif transisi energi dalam rangka mengurangi emisi dan mendukung dekarbonisasi.

Sementara, Osaka Gas bertugas mengembangkan teknologi dan layanan pendukung dekarbonisasi. Sementara INPEX berperan sebagai agen reformasi struktur energi menuju realisasi net zero emisi.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Komentar

Terpopuler