Green Lifestyle
Pemanis Buatan Bisa Rusak Usus, Hati-hati Ya Gaes!
Pemanis buatan jenis neotame mengancam bakteri baik di usus.
Sabtu, 04 Mei 2024
Ilustrasi. Studi mengungkap bahaya pemanis buatan bagi usus yang dapat mengancam nyawa. (PEXELS/Marta Nogueira).
Mataram. Studi terbaru dari Anglia Ruskin University mengungkap bahaya pemanis buatan bagi usus yang dapat mengancam nyawa.
Neotame, salah satu jenis pemanis buatan yang tergolong baru, ternyata berefek pada kerusakan mikrobioma usus. Pemanis buatan jenis ini mengancam bakteri baik di usus yang membantu kinerja pencernaan.
"Temuan kami menunjukkan neotame menyebabkan apoptosis dan kematian sel epitel usus, secara signifikan melemahkan hilangnya viabilitas sel yang disebabkan oleh neotame," ungkap Aparna Shil, salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian anyar tersebut dalam publikasinya di Jurnal Froentiers, dilansir earth.com, Rabu (24/4).
Singkatnya, Shil dan rekan-rekannya menemukan neotame merusak lapisan pelindung usus dan mengubah perilaku bakteri baik di ekosistem usus manusia. Imbasnya meluas pada berbagai masalah kesehatan.
"Dalam penelitian ini, kami menggunakan model epitel usus dan mikrobiota untuk menyelidiki bagaimana paparan neotame yang relevan secara fisiologis berdampak pada fungsi sel epitel usus, metabolisme dan patogenisitas bakteri usus, dan usus," terang Shil.
Hasilnya, Shil menemukan bukti bahwa neotame melemahkan lapisan usus dan membuat bakteri baik yang tadinya bermanfaat jadi berbahaya.
Efek dari perubahan perilaku bakteri yang diperparah dengan rusaknya lapisan usus cukup beragam. Mulai dari risiko perlengketan usus, bahaya bakteri menyerang usus hingga menembus lapisannya dan masuk dalam aliran darah, hingga mengakibatkan infeksi yang meluas alias sepsis.
Sepsis sendiri merupakan kondisi dimana tubuh merespons inflamasi secara ekstrem hingga dapat mengancam jiwa. "Usus sering disebut 'otak kedua', rumah bagi triliunan mikroorganisme yang secara kolektif dikenal sebagai mikrobioma usus yang memiliki pengaruh besar terhadap kesejahteraan secara keseluruhan," tulis penelitian tersebut.
Besarnya dampak dari temuan pemanis buatan berbahaya tersebut mendorong Shil dan rekan untuk meningkatkan kesadaran akan efek negatif bahan tambahan makanan yang berbahaya.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar