Green Lifestyle
Eksis di Medsos Bisa Menjerumuskan Remaja Jadi Perokok
Studi menyebut konten digital yang tidak berbahaya sekalipun memiliki konsekuensi nyata dan berkepanjangan.
Kamis, 02 Mei 2024
Studi menyebut eksistensi remaja di media sosial (medsos) setiap harinya bisa menjerumuskan mereka menjadi perokok. (PEXELS/Tracy Le Blanc).
Denpasar. Studi baru dari Boston University School of Public Health (BUSPH) mengungkap bahwa eksistensi remaja di media sosial (medsos) setiap hari bisa menjerumuskan mereka menjadi perokok.
Mengutip earth.com, Selasa (30/4), apa yang tampak seperti konten digital yang tidak berbahaya dapat memiliki konsekuensi nyata dan berkepanjangan. Studi ini membuka mata terkait koneksi yang mengkhawatirkan.
Menurut studi tersebut, remaja yang menggunakan medsos setiap hari menghadapi risiko 67% lebih tinggi untuk mulai merokok dibandingkan dengan mereka yang menggunakan platform medsos lebih jarang.
Hal ini menunjukkan pengaruh kuat medsos terhadap perilaku remaja. Misalnya, sekitar 10% siswa SMP dan SMA, yang berjumlah 2,8 juta anak, saat ini menggunakan minimal satu produk tembakau.
Angka yang mengejutkan ini menandakan seberapa sukses perusahaan tembakau dalam menjangkau anak muda. Lebih lanjut, penggunaan rokok elektrik dan vaping semakin memperburuk masalah.
Banyak remaja sekarang menggunakan beberapa produk tembakau. Hal ini meningkatkan paparan mereka terhadap bahan kimia berbahaya dan risiko kesehatan jangka panjang.
“Temuan kami menambah bukti pada literatur yang sudah ada,” ujar Lynsie Ranker, Penulis Utama Studi dan Asisten Profesor Ilmu Kesehatan Masyarakat di BUSPH.
“Yang mendokumentasikan kerugian dari penggunaan media sosial bagi kelompok usia ini, serta cara industri tembakau menargetkan anak-anak di platform ini,” tandasnya.
Wartawan : Ronatal Siahaan
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar