Green Culture
Meniru Restorasi Hutan di Afrika Seluas Tujuh Kali Kota Manhattan
Program penanaman pohon bertajuk TREES di Afrika boleh dibilang sukses.
Kamis, 21 Maret 2024
Ilustrasi. Program penanaman pohon Trees for the Future (TREES) di Afrika berbuah manis. Puluhan juta pohon ditanam setiap tahun sejak program meluncur pada 2015. (PEXELS/Mali Maeder).
Denpasar. Program pohon">penanaman pohon Trees for the Future (TREES) di Afrika berbuah manis. Puluhan juta pohon ditanam setiap tahun sejak program meluncur pertama kali pada 2015.
Misalnya, dari Senegal dan Mali hingga Tanzania dan Kenya. Restorasi hutan ini diklaim terbesar, bahkan luasnya mencapai tujuh kali kota Manhattan, New York, Amerika Serikat.
Mengutip the Guardian, Rabu (20/3), TREES dilaporkan telah memulihkan area gabungan lebih dari 41 ribu hektare (Ha) dalam sembilan tahun terakhir ini.
Pemulihan ini termasuk bagian dari inisiatif Tembok Hijau Besar (Great Green Wall) dari Uni Afrika, sebuah penghalang vegetasi dengan lebar 8.000 kilometer yang direncanakan untuk menahan gurun yang merambah di wilayah Sahil.
Penyelenggara program mengatakan restorasi ini akan menjadi struktur alami terbesar di dunia, meskipun masih dalam proses pengerjaan.
TREES memiliki rencana ambisius untuk menggunakan reboisasi sebagai alat memerangi kemiskinan. Pada 2030 nanti, program ini ingin menciptakan 230 ribu lapangan kerja dan menanam 1 miliar pohon.
Baca juga:
hutan-mini-di-tengah-kota" target="_self" title="New York Bakal Bangun ‘Hutan Mini’ di Tengah Kota">New York Bakal Bangun ‘Hutan Mini’ di Tengah Kota
Menurut Inger Andersen, Direktur Eksekutif Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa (UNEP), komitmen terhadap restorasi ini sangat penting. Ia menekankan sekadar melindungi sisa-sisa tanah subuh Afrika tidak lagi cukup.
Benua ini akan menjadi rumah bagi seperempat populasi dunia hanya dalam satu generasi lebih. Selain itu, banyak daerah telah terdegradasi menjadi lahan kering semi-tandus.
Wartawan : Ronatal Siahaan
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar