Denpasar. Temuan terbaru dari Annals of the Rheumatic Diseases mengungkap bahwa tinggal dekat ruang hijau bisa mengurangi risiko osteoporosis. Penemuan ini membuka jalan bagi metode pencegahan baru penyakit kesehatan tulang itu sekaligus menyoroti peran penting alam dalam manfaat kesehatan.

Mengutip Earth.com, Selasa (19/3), osteoporosis merupakan masalah kesehatan global yang besar, ditandai dengan tulang rapuh yang mudah patah. Hal ini membuat nyeri kronis dan membatasi gerakan.

Ini hasil dari campuran faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Sebelum penelitian ini, dampak menguntungkan dari lingkungan hijau pada pencegahan osteoporosis sebagian besar tidak diketahui.

Studi ini menggunakan data dari UK Biobank dan melibatkan 391.298 individu berusia sekitar 56 tahun. Studi ini menilai gaya hidup, risiko genetik osteoporosis, tingkat kehijauan lingkungan melalui indeks vegetasi perbedaan yang dinormalisasi (NDVI), serta paparan polusi udara.

Selama periode 12 tahun, studi ini menemukan bahwa penduduk di daerah yang lebih hijau memiliki kesehatan tulang yang jauh lebih baik. Selain itu, risiko osteoporosis persen lebih rendah daripada mereka yang tinggal di lingkungan yang kurang hijau.

Keuntungan ini sebagian dikaitkan dengan berkurangnya polusi udara di daerah hijau, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis melalui stress oksidatif dan gangguan hormonal.