Jakarta. Indonesia mendapat pujian dari Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) terkait komitmen transisi energi. Direktur ADB untuk Indonesia Jiro Tominaga menyampaikan bahwa Indonesia dinilai masih fokus pada energi terbarukan dan netralitas karbon.

Namun menurut Jiro, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam melakukan transisi energi. Misalnya saja adaptasi terhadap teknologi dan dinamika pasar. “Ini juga akan menjadi pertanyaan karena kita sekarang berbicara tentang empat tahun ke depan. Teknologi bisa berubah, pasar bisa berubah, bukan?” ujar Jiro, dilansir Antara, Jumat (14/12).

Pernyataan ADB tersebut terjadi di saat perhatian dunia tertuju pada konferensi iklim COP28 yang berlangsung di pekan ini. Dalam pertemuan tersebut, negara-negara setuju untuk mulai mengurangi konsumsi bahan bakar fosil untuk mencegah dampak perubahan iklim paling buruk demi merealisasikan transisi energi.

Terkait transisi energi, Indonesia telah merilis peta jalan energi nasional menuju net zero yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2060. 

Informasi saja, ADB sebagai lembaga keuangan internasional meneken perjanjian kerangka kerja tidak mengikat untuk mendukung penghentian operasional PLTU Cirebon-1 pada Desember 2035 atau dipercepat dari rencana awal Juli 2042. Kesepakatan itu ditandatangani oleh ADB, PT PLN dan PT Cirebon Electric Power (CEP) serta lembaga pengelola investasi Indonesia (INA) di sela-sela acara COP28 Dubai di awal Desember 2024. Kesepakatan tersebut sebagai bagian dari upaya Indonesia mewujudkan transisi energi.