logo loading

Green News

IEA Prediksi 2030 Puncak Permintaan Bahan Bakar Fosil Global

Setelah akhir dekade ini, IEA memprediksi permintaan bahan bakar fosil akan turun menjadi 97 juta barel per hari pada 2050.

 Jumat, 03 November 2023

Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi puncak permintaan bahan bakar fosil terjadi pada 2030. Foto: Pexels/Loic Manegarium.


Denpasar. International Energy Agency (IEA) memprediksi puncak permintaan bahan bakar fosil global terjadi pada 2030 mendatang. Selanjutnya permintaan itu akan menurun sejalan dengan pergeseran tak terbendung ke energi ramah lingkungan.

Permintaan bahan bakar fosil global meliputi minyak, gas dan batu bara. IEA yang merupakan organisasi yang bermarkas di Paris, Prancis memperkirakan penggunaan minyak bakal tembus 102 juta barel per hari jelang akhir dekade ini dan baru akan turun menjadi 97 juta barel per hari pada 2050.

Penurunan penggunaan bahan bakar fosil berupa minyak bumi, sejalan dengan peralihan ke kendaraan listrik. Diperkirakan, bakal ada 10 kali lebih banyak mobil listrik di jalanan pada 2030 dibandingkan saat ini. 

Bersamaan dengan itu, dalam laporan tahunan World Energy Outlook belum lama ini, IEA menyebut sumber energi terbarukan akan meningkat, seperti tenaga surya, air, dan angin. Diperkirakan, kontribusi energi baru terbarukan (EBT) naik 30 persen dari posisi saat ini.

Pun begitu, IEA mendesak investor di seluruh dunia untuk mendukung penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan membuang bahan bakar fosil

"Jika negara-negara menepati janji iklim mereka, dan tepat waktu, transisi energi ramah lingkungan akan berjalan lebih cepat," ungkap Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengutip Forbes.com, Kamis (2/11).

"Pemerintah, perusahaan dan investor perlu mendukung transisi energi ramah lingkungan yang terbarukan dan mendesak para pemangku kepentingan untuk meningkatkan investasi pada sistem energi ramah lingkungan dibandingkan banyak berinvestasi pada bahan bakar fosil," lanjutnya.

"Transisi menuju energi ramah lingkungan sedang terjadi di seluruh dunia dan tidak dapat dihentikan. Ini hanya soal seberapa cepat dan semakin cepat terjadi, maka akan semakin baik bagi kita semua.”


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler