logo loading

Green Lifestyle

Kisah Pasutri Keliling Dunia Manggung di atas Kapal Serukan Aksi Iklim

Sepasang musisi Filastine dan Nova berkeliling dunia dengan kapal menggelar 'konser musik' menyerukan aksi perubahan iklim.

 Kamis, 07 Maret 2024

Sepasang musisi Filastine dan Nova berkeliling dunia dengan kapal menggelar 'konser musik' menyerukan aksi perubahan iklim. (Tangkapan layar Instagram @greyfilastine).


Denpasar. Musisi pasangan suami istri (pasutri) Filastine and Nova berkeliling dunia dengan menggelar ‘musik">konser musik’ di atas kapal untuk menyerukan aksi iklim. Pasutri tersebut telah mengelilingi dunia dengan berlayar selama empat tahun terakhir.

Kapal mereka, ‘Arka Kinari’, telah menjadi rumah mereka, moda transportasi mereka, dan panggung mereka. “Perjalanan yang sangat, sangat sulit. Anugerah yang aneh. Kami sudah menjelajahi sepertiga dari Bumi berdua saja,” tutur Musisi Amerika Grey Filastine, seperti dilansir the Guardian, Rabu (6/2).

Pasutri ini bukan sekadar pelaut, mereka juga musisi yang menggunakan platform unik mereka untuk menciptakan dan menampilkan musik yang memadukan folk Jawa dengan synth dan perkusi psychedelic.

Musik mereka adalah cerminan perjalanan mereka dan lirik mereka sering kali mengusung tema lingkungan dan keadilan sosial.

Filastine and Nova sudah berlayar keliling dunia sebanyak dua kali dan mereka saat ini dalam pelayaran ketiga mereka. 

Selain musik, Filastine and Nova juga aktivis yang menggunakan platform mereka untuk meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim. Misalnya, mereka bermitra dengan berbagai organisasi mempromosikan hidup berkelanjutan dan melindungi lingkungan.

“Kami merasa bertanggung jawab untuk menggunakan platform kami untuk menyuarakan masalah yang penting bagi kami. Kami percaya musik bisa menjadi alat yang ampuh untuk perubahan,” imbuh Filastine.

Kendati demikian, kehidupan di laut tidak selalu indah. Kebutuhan konstan untuk merawat kapal mereka dan bermusik membuat waktu mereka sedikit untuk bersantai.

“Bagian tersulit adalah tidak memiliki waktu istirahat. Kami terus-menerus mengerjakan sesuatu, entah itu memperbaiki mesin kapal atau menulis lagu,” kisah Filastine. 


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler