logo loading

Green Lifestyle

Hati-hati, Kesepian Lebih Berbahaya Daripada Alkohol dan Rokok Loh!

Penelitian mengungkap kesepian sebagai sumber utama stress yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.

 Senin, 25 Maret 2024

Penelitian mengungkap kesepian sebagai sumber utama stress yang mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Bahkan, lebih berbahaya dari alkohol dan rokok. (PEXELS/Jeswin Thomas).


Denpasar. Penelitian mengungkapkan kesepian bisa menjadi pembunuh diam-diam, terutama bagi orang lanjut usia (lansia). Kesepian dianggap sebagai sumber utama stress yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Bahkan, penelitian dari Regenstrief Institute dan Indiana University School of Medicine itu menyebut bahwa merokok, minum terlalu banyak alkohol, hingga obesitas, meski membawa berbagai risiko, tetap tidak lebih berbahaya dari didera perasaan kesepian.

Tetapi, para peneliti mengingatkan kamu untuk dapat membedakan kesepian dengan kesendirian. Menurut para peneliti, kamu bisa saja sendirian tanpa merasa kesepian. Berbeda halnya dengan kesepian yang bisa dirasakan meski kamu dikeliling banyak orang, keluarga atau teman.

Para ahli berpendapat kesepian adalah perasaan kamu terhadap hubungan sosial yang kurang memuaskan. Misalnya, tidak memiliki orang dekat atau merasa tidak ada orang yang benar-benar bisa mengerti kamu.

Penelitian ini memberi gambaran suram. 53% lansia yang diperiksa oleh dokter mengaku merasa kesepian. “Berdasarkan literatur dan penelitian, kesepian mempunyai pengaruh terhadap kesehatan yang cukup signifikan dan kuat,” ujar Penulis Studi Monica Williams-Farrelly dilansir earth.com, Minggu (24/3).

Lebih lanjut ia memperingatkan, kesepian tidak hanya terasa buruk secara emosional, tetapi juga dapat menimbulkan reaksi berantai pada fisik seseorang. Perasaan terisolasi dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung.

Kemudian, sistem kekebalan tubuh melemah, risiko depresi dan kecemasan lebih tinggi, serta penurunan kognitif dan risiko demensia. Sekalipun penelitian ini fokus pada lansia, ia menegaskan, kesepian adalah monster yang dapat menyerang siapa pun.

Menurut Williams-Farrelly, kesepian tampak sederhana, tetapi bisa jadi rumit untuk diatasi. Hal ini mulai menjadi masalah sebelum pandemi Covid-19 dan diperparah dengan kebijakan ‘working from home’ hingga pembatasan mobilitas dan sosial.

Pun demikian, dia menyarankan, siapa pun yang merasakan kesepian untuk meminta bantuan dokter. Ia juga merekomendasikan kamu untuk mulai menghubungi teman-teman lama, terlibat dalam komunitas dan menjadi sukarelawan.

“Ini adalah cara yang baik untuk bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama dan membangun persahabatan dengan cara menyenangkan dan tidak menimbulkan tekanan,” terang dia.

Kamu juga bisa melakukan koneksi online jika merasa sangat kesepian. Meskipun tidak ada yang bisa mengalahkan persahabatan di kehidupan nyata, media sosial dan grup online bisa memberi rasa kebersamaan dan dukungan saat kamu membutuhkannya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler