Green Lifestyle
Gelombang Laut Mematikan Gegara Krisis Iklim, 'Bunuh' 81 Spesies
260 makhluk laut mati dalam peristiwa gelombang dingin ekstrem di lepas pantai Afrika Selatan.
Rabu, 17 April 2024
Perubahan iklim mengganggu ekosistem laut, mengakibatkan hiu, pari, dan spesies lainnya terbunuh dalam gelombang air dingin ekstrem. (PEXELS/Emma Li).
Denpasar. Perubahan iklim mengganggu ekosistem laut mengakibatkan hiu, pari, dan spesies lainnya melarikan diri dari air yang hangat di daerah tropis ke air yang lebih dingin. Sialnya, ikan-ikan tersebut malah mati 'dibunuh' oleh air dingin ekstrem.
Temuan itu terungkap dalam jurnal Nature Climate Change, dilansir the Guardian, Senin (16/4). Salah satu penulis penelitian menggambarkan dampak menakutkan dari kematian massal lebih dari 260 organisme laut dari 81 spesies dalam peristiwa gelombang dingin ekstrem di lepas pantai Afrika Selatan pada 2021 silam.
Dalam penelitian itu disebutkan bahwa pergeseran arus laut dan sistem tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim. Kerusakan itu meningkatkan frekuensi dan intensitas upwelling, yang pada gilirannya meningkatan kerentanan spesies yang bermigrasi.
Para peneliti menemukan ikan-ikan tersebut terperangkap dalam air yang suhunya sekitar 10 derajat Celcius, di bawah suhu yang biasa dialami spesies tropis tersebut.
Penelitian ini juga merinci bagaimana hiu mengubah perilakunya untuk menghindari air dingin. Mereka berenang lebih dekat ke permukaan lebih dari biasanya dan bergerak di luar pola migrasi normalnya.
Walhasil, banyak bangkai makhluk laut terdampar di pantai Afrika Selatan, termasuk di antaranya anak ikan pari manta besar.
"Sungguh menakutkan melihat begitu banyak spesies mati terdampar. Anda mungkin mengira mereka berenang menjauh, tetapi mereka sebetulnya terjepit tidak bisa melarikan diri," ujar Ryan Daly, salah satu Penulis.
Saat ini, ahli biologi kelautan bekerja sama dengan ahli kelautan untuk memetakan tren upwelling dan memperkirakan apa yang bisa terjadi di masa depan ketika perubahan iklim menjadi semakin parah. Sebab, Daly mengingatkan hiu dan pari merupakan kelompok paling rentang terhadap perubahan suhu tiba-tiba dan berkepanjangan.
"Upwelling dapat mematikan keragaman genetik yang unik ini, seperti hiu banteng dan pari manta. Kita perlu memikirkan perluasan kawasan konservasi dan memprioritaskan spesies yang berbeda," tandasnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar