logo loading

Green News

Bir Terbuat dari Daur Ulang Air Limbah, Kamu Mau Coba?

Bir tersebut diklaim aman diminum meskipun dibuat dari air bekas mandi dan air bekas cucian.

 Senin, 19 Februari 2024

Ilustrasi. Bir ini terbuat dari air limbah apartemen yang aman dikonsumsi karena melalui proses Bir ini aman untuk diminum, berkat serangkaian proses mikrofiltrasi dan sinar ultraviolet. (Dok. Epic Cleantec)


Jakarta. Perusahaan startup asal Amerika Serikat, Epic Cleantec membuat bir dari bahan yang unik, yakni air daur ulang dari limbah sebuah bangunan apartemen di San Fransisco. Bir ini aman diminum meski berasal dari air bekas mandi hingga cucian. 

Air limbah yang menjadi bir telah melalui serangkaian proses pengolahan, yang mencakup mikrofiltrasi dan sinar ultraviolet. Pembuatan bir dari bekas air limbah dilakukan untuk mendorong perhatian publik terhadap masalah kelangkaan air dan pentingnya daur ulang. 

“Bangunan secara global menggunakan 14% dari seluruh air minum,” kata Aaron Tartakovsky, CEO dan salah satu pendiri Epic Cleantec, perusahaan pengolahan air berbasis di San Francisco seperti dikutio dari CNN.

Menurut dia, hampir tidak ada bangunan yang selama ini menggunakan kembali air limbahnya. "Itulah yang kami coba ubah,” kata dia.

Epic Cleantec bekerja sama membuat bir dengan pabrik bir lokal. Bir tersebut adalah bir ala Kölsch, jenis yang ringan dan berasal dari Jerman. Bir dibuat dari air limbah daur ulang sebuah gedung apartemen mewah 40 lantai di San Francisco, Fifteen Fifty.

Epic Cleantec melengkapi bangunan Fifteen Fifty dengan sistem daur ulang air yang dapat  mengelola 95% air limbah. Limbah yang dikelola mencakup greywater seperti air limbah dari wastafel, mesin cuci, bak mandi, dan pancuran hingga  blackwater seperti air limbah dari toilet.

Adapun bir ini tdak untuk dijual dalam waktu dekat. Ini karena peraturan saat ini mengenai larangan komersialisasi air daur ulang. Selain itu, tujua Epic membuat bir tersebut memang hanya sebatas untuk menarik perhatian masyarakat tentang pentingnya air daur ulang.

“Kami ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan dan membuat masyarakat tertarik,” kata Aaron.


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler