Denpasar. Billie Eilish mengecam musisi yang merilis album lewat piringan hitam atau vinyl. Bahkan, ia mengaku frustasi dan jengkel karena beberapa seniman mengemas vinyl hanya untuk tujuan meningkatkan penjualan dan ‘mencetak’ lebih banyak uang.

Eilish sendiri mengeluarkan album Happier Than Ever versi vinyl. Namun, ia mengklaim menggunakan 100 persen piringan hitam yang dapat didaur ulang. Ia memang terkenal aktif memperjuangkan keberlanjutan dalam karier musiknya dan berkomitmen sebelum seterkenal sekarang.

Menurut Eilish, tren merilis album vinyl saat ini sangat boros. “Saya tidak bisa mengungkapkan betapa borosnya hal itu. Ini yang terjadi sekarang dan orang-orang mengabaikannya begitu saja,” ujar penyanyi dengan 110 juta pengikut Instagram, dilansir hollywoodreporter.com, belum lama ini.

Eilish mengaku frustasi, mengingat ia berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan keberlanjutan dalam bermusik dan mendorong semua orang dalam timnya melakukan hal serupa.

Diketahui, Eilish menggandeng REVERB, organisasi nirlaba yang menangani masalah lingkungan di industri musik untuk tur Happier Than Ever pada 2022 lalu. Ia bahkan menggunakan sebagian sistem baterai tanpa emisi untuk menerapkan energi bersih dalam konsernya.

“Beberapa musisi ternama di dunia membuat 40 paket vinyl berbeda dengan keunikan masing-masing hanya untuk membuat penggemarnya membeli lebih banyak album. Ini sangat boros dan menjengkelkan,” jelasnya.

“Kita masih berada pada titik di mana Anda hanya peduli pada peringkat musik dan uang yang dihasilkan. Parahnya, semua musisi favorit Anda melakukan hal itu,” lanjut musisi peraih Oscar tersebut.

Sekadar informasi, sejumlah musisi yang dikenal sering merilis berbagai variasi album dalam piringan hitam vinyl adalah Taylor Swift.

Bahkan, baru-baru ini Swift merilis empat varian dari album mendatangnya dengan sampul berbeda yang mendorong pengemar untuk mengoleksi keempat-empatnya.