Denpasar. Jamur, fungi tak mencolok yang biasa ditumis, panggang atau tambahan salad, sedang naik daun belakangan ini. Pasalnya, jamur disebut makanan super untuk melawan kanker.

Melansir earth.com, Jumat (14/6), studi dari Penn State University mengklaim makan hanya satu jamur sehari dapat mengurangi risiko terkena semua jenis kanker hampir setengahnya.

Studi ini menemukan korelasi antara konsumsi jamur dan penurunan risiko kanker. Para peneliti menganalisis 19 studi yang melibatkan hampir 20 ribu peserta.

Disimpulkan bahwa mereka yang makan 18 gram jamur setiap hari, sekitar satu jamur kancing putih, memiliki risiko kanker 45% lebih rendah. 

Namun, perlu dicatat bahwa hubungan korelatif tak selalu berarti penyebab langsung. Walaupun penelitian menunjukkan ada kaitan, namun tak berarti membuktikan jamur merupakan satu-satunya penyebab penurunan risiko kanker.

Faktor-faktor lain, seperti pola makan secara keseluruhan dan gaya hidup, juga bisa berperan penting.

Sebuah tinjauan pada 2022 oleh para ilmuwan dari India dan Belgia mengidentifikasi lima jenis jamur dengan potensi terbesar untuk melawan kanker. Yakni shiitake, turkey tail, reishi, white cap, dan maitake.

Jamur-jamur ini mengandung vitamin, antioksidan, dan senyawa lain yang dapat membantu melindungi tubuh dari kanker dengan menetralisir radikal bebas yang berbahaya dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Namun, banyak dari penelitian tentang jamur dan kanker masih dalam tahap awal. Sebagian besar studi dilakukan pada hewan atau kelompok kecil orang.

Karenanya, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan efek jangka panjang dari konsumsi jamur terhadap risiko kanker dan untuk mengidentifikasi jenis dan dosis jamur yang paling efektif.