logo loading

Green Lifestyle

Obat Hormon Bisa Picu Risiko Tumor Otak, Hati-Hati Ya!

Jutaan wanita di dunia menggunakan obat hormon untuk kontrasepsi.

 Jumat, 05 April 2024

Ilustrasi. Para ilmuwan mengklaim pengobatan hormon seperti kontrasepsi dan endometriosis bisa memicu risiko tumor otak langka. (PIXABAY).


Denpasar. Para ilmuwan mengklaim pengobatan hormon bisa memicu risiko tumor otak langka. Meski, biasanya jinak. Umumnya, jutaan wanita di seluruh dunia menggunakan obat hormon tertentu untuk kontrasepsi dan endometriosis.

Melansir the Guardian, Rabu (3/4), penggunaan obat progestogen tertentu dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko meningioma yang lebih besar. Meningioma merupakan tumor, biasanya bukan kanker, yang terbentuk di jaringan sekitar otak.

Meskipun risiko meningioma lebih tinggi pada wanita yang mengonsumsi obat selama lebih dari setahun, ahli mengatakan temuan tersebut mestinya tidak mengkhawatirkan pengguna sebelumnya atau saat ini karena peningkatan risiko tetap ‘sangat kecil’.

Progestogen mirip dengan hormon alami progesterone. Obat ini dipakai dalam alat kontrasepsi, untuk kondisi ginekologi, seperti endometriosis dan sindrom ovarium polikistik dan dalam terapi penggantian hormon yang digunakan selama menopause.

Beberapa progestogen dosis tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko meningioma. Tetapi dalam studi terbaru yang diterbitkan di BMJ, para peneliti di Badan Keamanan Obat dan Produk Kesehatan Nasional Prancis menyelidiki delapan bentuk hormone yang lebih lazim digunakan.

Kebanyakan meningioma biasanya tidak bersifat kanker dan tumbuh perlahan. Namun, karena dapat memberi tekanan pada otak, meningioma seringkali memerlukan pembedahan untuk pengangkatannya. 

Meski tumor ini jarang mengancam nyawa, prosedur pembedahan tetap memiliki risiko, terutama pada struktur otak di dekat tumor. Kadang struktur otak tersebut dapat mengalami kerusakan. 

Jadi, hati-hati ya pakai obat hormon!


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler