Green Lifestyle
Apa Itu Bahan Bakar Fosil, Energi yang Sedang ‘Dikucilkan’ Dunia?
Bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas bumi, termasuk batu bara, kerap membawa dampak negatif bagi lingkungan dan perubahan iklim.
Selasa, 27 Februari 2024
Bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang diambil dari kerak bumi yang mengandung karbon dan hidrogen untuk menghasilkan energi. (PEXELS/Zukiman Mohamad).
Denpasar. Bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang diambil dari kerak bumi. Kerak bumi tersebut mengandung karbon dan hidrogen yang kemudian dibakar untuk menghasilkan energi.
Bahan bakar fosil menjadi energi utama yang sudah digunakan sejak berabad-abad lalu. Jenis bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam cair yang sering digunakan dalam menopang aktivitas manusia. Seperti, menyalurkan listrik ke rumah-rumah, gedung hingga bahan bakar kendaraan bermotor.
Proses pembentukan bahan bakar fosil melalui beberapa tahapan di antaranya penumpukan sisa organisme dari tumbuhan, alga mikroba, hewan darat maupun air dari masa prasejarah.
Kemudian, tahap transformasi organik atau yang disebut material organik mengakibatkan tekanan dan panas dari lapisan tanah di atasnya yang membuatnya menjadi padat dan kompleks. Dari sana, terjadi pembentukan batu dan sedimen karena tekanan terus menerus.
Tekanan dan suhu yang meningkat menjadikan perubahan kimia pada material organik membentuk bahan bakar fosil utama. Proses selanjutnya penemuan dan eksploitasi oleh manusia yang sampai saat ini terus berlangsung dan memiliki peran penting dalam revolusi industri dan transportasi modern.
Namun, energi yang dihasilkan dari bahan bakar fosil ini sedang dikucilkan oleh dunia karena membawa dampak negatif. Antara lain, menghasilkan polusi lokal di lingkungan sekitar pembakaran, mengakibatkan perubahan iklim ekstrem, serta kerusakan iklim di bumi.
Selain itu, bahan bakar fosil adalah sumber daya yang tidak dapat diperbarui. Terbentuknya bahan bakar fosil dari proses endapan dan penguraian makhluk hidup, seperti hewan yang membutuhkan jutaan tahun. Itulah sebabnya bahan bakar fosil tidak dapat diperbarui dalam waktu singkat.
Bahan bakar fosil menghasilkan asam nitrat dan asam sulfat. Hal inilah yang dapat mengakibatkan terjadinya hujan asam. Hujan asam bisa merusak lingkungan alami maupun bangunan-bangunan.
Dalam mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang banyak merugikan makhluk hidup, kamu dapat memulai hidup ramah lingkungan dari sekarang!
Mulailah menggunakan sumber energi baru terbarukan dan teknologi energi yang lebih efisien, sehingga tidak banyak menghasilkan polusi, dan bahan bakar fosil tidak cepat habis.
Wartawan : Hanna Patricia M Lubis
Komentar