logo loading

Green News

300 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Banjir bandang terjadi di Afghanistan pada pekan lalu.

 Rabu, 15 Mei 2024

Ilustrasi. Banjir bandang terjadi di Afghanistan pada pekan lalu. (Instagram_Unicefafghanistan)


Banjir bandang tak hanya melanda sejumlah wilayah di Indonesia tetapi juga sejumlah provinsi di Afghanistan pada pekan lalu. Musibah tersebut bahkan menelan lebih dari 300 korban jiwa.

Seluruh korban jiwa yang tercatat berasal dari Provinsi Baghlan Utara, salah satu provinsi yang paling terdampak bencana banjir bandang. Kendati demikian, terdapat perbedaan jumlah korban jiwa yang diumumkan oleh pemerintah dan badan PBB. 

Hingga Sabtu (11/5), Organisasi Migrasi Internasional PBB menyebut, ada 218 kematian di Baghlan. Jumlah tersebut jauh lebih banyak ketimbang angka yang disebutkan oleh Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, yakni 131 korban jiwa.

Selain korban jiwa yang sudah ditemukan, otoritas setempat menyebut masih banyak warga setempat yang dinyatakan hilang sejak hujan deras yang terjadi Jumat lalu. “Masih banyak orang yang hilang,” ujar Abdul Mateen Qani, juru bicara Kementerian Kalam Negeri Afghanistan.

Korban tewas juga ditemukan di Provinsi Utara Takhar dan negara Badakhastan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Ini menjadikan bencana banjir bandang minggu lalu sebagai pemicu keadaan darurat kemanusiaan terbesar di Afghanistan.

Afghanistan pada bulan lalu juga mengalami banjir bandang yang melanda 10 provinsi di Afghanistan dan menelan 100 korban jiwa. Tak hanya itu, lahan pertanian yang merupakan mata pencaharian utama 80% penduduk Afghanistan kini terendam banjir.

“Bantuan segera dan perencanaan jangka panjang dari Taliban dan aktor internasional diperlukan," tukas reporter khusus PBB untuk hak asasi manusia di Afghanistan, Richard Bennett melalui akun sosial medianya.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler