logo loading

Green News

Waspada Gaes, Pulau Jawa Diramal Kering Kerontang di Masa Depan

Pulau Jawa diramal akan mengalami krisis pangan dan suhu panas ekstrem

 Jumat, 16 Agustus 2024

Ilustrasi. Pulau Jawa diramal akan mengalami krisis pangan dan suhu panas ekstrem (pexels/Ian Turnell)


Jakarta. Ancaman kekeringan bakal menghantui penduduk Pulau Jawa. Curah hujan diprediksi bakal terus merosot yang menyebabkan Pulau Jawa berisiko tinggi terhadap gagal panen, harga sembako naik, dan suhu panas ekstrem. 

Peneliti Universitas Gadjah Mada, Vempi Satriya Adi Hendrawan mengatakan, risetnya terbaru menunjukkan bahwa Pulau Jawa akan mengalami penurunan curah hujan tahunan hingga 16,2% sampai akhir abad ini atau di tahun 2100.

Prediksi ini berdasarkan pada kondisi dimana emisi global terus meningkat tanpa adanya upaya pengurangan yang signifikan. Prediksi kekeringan akan berdampak terhadap lebih dari 100 juta penduduk Pulau Jawa. 

Studi Vempi dan timnya juga memperkirakan bahwa akibat perubahan iklim, hari tanpa hujan di Pulau Jawa bisa meningkat hingga 34,6%. Daerah pesisir utara diprediksi mengalami penurunan curah hujan drastis hingga 37%. Secara keseluruhan, kondisi kekeringan di Pulau Jawa akan memburuk, berdampak pada sekitar 10% dari wilayah. 

"Situasi ini sepatutnya menjadi catatan pemerintah Indonesia dan dunia untuk terus meningkatkan upaya mengatasi perubahan iklim semaksimal mungkin," ujar Vempi seperti dikutip The Conversation

Dampak paling nyata yang dirasakan penduduk Pulau Jawa adalah risiko terhadap ketahanan pangan nasional atau krisis pangan. Kekeringan juga berdampak terhadap cuaca ekstre. Kenaikan suhu maksimum harian diprediksi akan mencapai 40°C di beberapa kabupaten di Pulau Jawa.

Ancaman ini diperparah oleh prediksi bahwa fenomena El Nino akan menjadi lebih sering dan lebih parah di masa depan. Hal ini menambah risiko kelangkaan pasokan air untuk pembangkit listrik yang bergantung pada stabilitas debit air bendungan.

Studi Vempi dan tim UGM juga menunjukkan bahwa pada di akhir tahun 2100, seluruh penduduk Jawa akan mengalami kenaikan suhu setidaknya 1,5 -2,5 derajat Celcius. Kenaikan suhu panas ekstrem ini meningkatkan kebutuhan akan pendingin dalam ruangan dan konsumsi energi, sekaligus membahayakan kesehatan dan kesejahteraan jutaan penduduk kota yang tidak memiliki akses pendinginan yang memadai. 


Wartawan : Akshara Abraham

Penulis : Akshara Abraham

Komentar

Terpopuler