Green News
Waduh, 3 Sektor Ini Masih Ketergantungan Energi Fosil hingga Tahun 2100
Senin, 19 Februari 2024
Ilustrasi. Emisi karbon yang dihasilkan sektor penerbangan, pelayaran, dan industri diperkirakan masih akan meningkat hingga akhir dekade ini. (Pexels/Sevenstorm)
Mataram. Lembaga riset Rhodium memperkirakan, penggunaan energi bersih akan menekan konsumsi energi fosil untuk kendaraan darat hingga 50% dalam tiga dekade mendatang. Namun, ada tiga sektor yang masih akan menghasilkan banyak emisi karbon, yakni penerbangan, pelayaran, dan industri bahkan hingga akhir dekade ini.
Menurut analisis Rhodium, investasi energi bersih akan mencapai rekor tertinggi. Di sisi lain, penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara akan terus berkurang hingga 2050.
Mereka juga melihat pasar kendaraan listrik akan berkembang sehingga menurunkan emisi yang selama ini dihasilkan oleh mobil dan truk berbahan bakar fosil.
“Kita memang telah membuat banyak kemajuan dalam beberapa tahun terakhir. Tenaga angin dan surya benar-benar merupakan contoh keberhasilan dan kendaraan listrik kini berada pada titik balik,” kata Direktur Asosiasi Rhodium Hannah Pitt, dilansir dari The Guardian, Jumat (9/2).
Meski banyak perubahan dramatis, laporan tersebut menekankan bahwa target untuk dunia mencapai netral karbon atau net zero emission sesuai Perjanjian Paris pada 2050 masih jauh. Target tersebut penting dicapai untuk mencegah pemanasan global yang dapat memicu memburuknya gelombang panas, kekeringan, hingga menyebabkan banjir.
Polusi dari penerbangan, pelayaran, dan industri menjadi alasan utama. Saat ini tidak ada alternatif bahan bakar fosil untuk penerbangan. Ini berarti penggunaannya akan meningkat seiring pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.
“Dalam bidang penerbangan dan pelayaran, inovasi yang ada tidak banyak dan tidak ada alternatif yang jelas dan hemat biaya dibandingkan bahan bakar fosil?," kata dia.
Berbagai proses industri, seperti pembuatan semen dan produksi plastik juga akan gagal mengurangi bahan bakar padat karbon pada 2040.
Rhodium memprediksi penggunaan bahan bakar fosil global akan mendatar atau menurun hingga 2050 nanti. Namun, Pitt mengungkapkan grafiknya akan kembali menanjak setelahnya lantaran kenaikan aktivitas industri dan perekonomian.
Energi alternatif yang terbarukan selain bahan bakar fosil amat dibutuhkan untuk mengurangi konsumsi solar dan avtur. Tanpa energi alternatif tersebut, konsumsi energi fosil akan terus tumbuh pesat, terutama di negara-negara berkembang.
Menurut Pitt, ketergantungan inilah yang menyebabkan target zero emisi di tahun 2050 mustahil tercapai tanpa adanya energi alternatif yang dapat digunakan secara luas.
“Keberhasilan energi terbarukan dan kendaraan listrik menunjukkan bahwa hal tersebut dapat dilakukan, tetapi memerlukan banyak kebijakan dan inovasi yang berbeda. Tidak ada satu solusi pun,” kata Pitt.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar