Green News
Vietnam, Cina, dan Filipina Dihantam Topan Yagi, Badai Terkuat di Asia
Topan Yagi menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan kerusakan yang luas pada infrastruktur di Vietnam, Filipina, dan Cina.
Selasa, 10 September 2024
Ilustrasi. (Dok. National Oceanic and Atmospheric Administration)
Jakarta. Badai terkuat di Asia, Topan Yagi menewaskan puluhan orang dan mengakibatkan kerusakan yang luas pada infrastruktur di Vietnam, Filipina, dan Cina.
Badan meteorologi Vietnam menurutkan status badai menjadi depresi tropis pada Minggu (8/9). Namun, mereka memperingatkan tentang risiko banjir dan tanah longsor yang terus berlanjut saat badai tersebut bergerak ke arah barat.
Mengutip CNN, badai ini mengganggu pasokan listrik dan telekomunikasi di Hanoi, yang menyebabkan banjir besar, menumbangkan ribuan pohon, dan merusak rumah-rumah.
Pemerintah Vietnam menyebut, badai tersebut telah menyebabkan sedikitnya tiga kematian di Hanoi, kota berpenduduk 8,5 juta jiwa. Namun, angka-angka ini masih awal. Menurut laporan hingga saat ini, empat belas orang telah meninggal di Vietnam, termasuk empat orang akibat tanah longsor di provinsi Hoa Binh, sekitar 100 kilometer (62 mil) selatan Hanoi.
Seorang pengendara sepeda motor berusia 53 tahun tewas setelah sebuah pohon menimpanya di provinsi Hai Duong utara. Sedikitnya satu jenazah ditemukan dari laut dekat kota pesisir Halong, tempat belasan orang hilang di laut.
Badai ini juga menewaskan empat orang di pulau Hainan di Tiongkok selatan. Kantor pertahanan sipil di Filipina, negara pertama yang dihantam Yagi setelah terbentuk minggu lalu, menambah data jumlah korban tewas terbaru di sana pada hari Minggu menjadi 20 dari 16. Sebanyak 22 orang di Filipina juga masih hilang.
Setelah menerjang daratan Vietnam pada Sabtu sore, Yagi memicu gelombang setinggi 4 meter di provinsi-provinsi pesisir, yang menyebabkan pemadaman listrik dan telekomunikasi yang berkepanjangan sehingga mempersulit penilaian kerusaka.
Badan meteorologi memperingatkan tentang "risiko banjir bandang di dekat sungai dan anak sungai kecil, dan tanah longsor di lereng curam di banyak tempat di daerah pegunungan utara", serta provinsi pesisir Thanh Hoa.
Hanoi kembali tenang pada Minggu (8/9). Pihak berwenang bergegas membersihkan jalan-jalan dari pohon-pohon tumbang yang tersebar di pusat kota dan lingkungan lainnya.
"Badai telah menghancurkan kota. Pohon-pohon tumbang menimpa rumah-rumah penduduk, mobil-mobil, dan orang-orang di jalan," kata warga Hanoi berusia 57 tahun, Hoang Ngoc Nhien.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Asmaraloka Amerta
Komentar