logo loading

Green Lifestyle

Trauma Masa Kecil Bisa Bikin Penurunan Otot di Usia Dewasa

Trauma disebut mampu meresap dalam kulit dan memengaruhi secara jangka panjang.

 Jumat, 26 April 2024

Ilustrasi. Penelitian terbaru mengungkap trauma masa kecil bisa menyebabkan penurunan otot di usia dewasa, baik perempuan maupun laki-laki. (PEXELS/Ivan Samkov).


Denpasar. Penelitian terbaru mengungkap trauma masa kecil bisa menyebabkan penurunan otot di usia dewasa, baik perempuan maupun laki-laki. 

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa trauma saat kanak-kanak dapat mengganggu fungsi otot orang seiring bertambahnya usia. Pada dasarnya, trauma ‘meresap ke dalam kulit’ dan mempengaruhi kesejahteraan mereka dalam jangka panjang.

Melansir earth.com, Selasa (23/4), studi ini meneliti fungsi otot rangka pada orang dewasa tua bersama survei terkait peristiwa buruk yang mereka alami selama masa kecil. Adapun, studi ini dipimpin oleh Kate Duchowny, Ilmuwan di Institute for Social Research Universitas Michigan.

Temuan tersebut mengklaim individu yang melaporkan satu atau lebih peristiwa buruk masa kecil memiliki metabolisme otot yang lebih buruk di kemudian hari dibandingkan dengan mereka yang mengalami lebih sedikit atau tidak ada peristiwa buruk.

Para peneliti menggunakan sampel jaringan otot dari 879 peserta yang berusia di atas 70 tahun yang merupakan bagian dari Studi tentang Otot, Mobilitas, dan Penuaan (SOMMA).

Selain menyediakan sampel otot dan lemak, serta spesimen biologis lainnya, para peserta menuntaskan kuesioner, penilaian fisik dan kognitif, serta tes lainnya.

Biopsi otot dianalisis untuk menentukan dua aspek penting dari fungsi otot, yakni produksi adenosin trifosfat (ATP) dan fosforilasi oksidatif, sebuah proses yang berkontribusi pada produksi ATP.

ATP, yang diproduksi oleh organel yang disebut mitokondria dalam sel, menyediakan energi kimia yang diperlukan untuk fungsi seluler.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar